Sanggau (Antara Kalbar) – Stand Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Sanggau menampilkan sejumlah buah lokal setempat yang kini semakin sulit dicari pada pameran pembangunan di halaman Kantor Bupati Sanggau.
 
  Diantaranya buah Langer (untuk pencuci rambut), Mentawak (sebangsa Durian)Tampui, Rambai dan gula aren asli dari enau. Ada juga beras lokal.
 
  Selain itu, stan ini juga memamerkan berbagai bibit tanaman unggul serta benih ikan unggul yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi produktivitas buah dan hasil perikanan darat di Kabupaten Sanggau.
 
  Sementara di stan Dinas Budpar memamerkan aneka kerajinan tangan berupa Bakul, Tombing dan Mandau.

    "Bakul ini dalam ke sehari-hari digunakan warga suku Dayak. Nah sepengetahuan saya, biasa digunakan untuk panen cabe, sahang dan nyuci beras. Bahan-bahan nya dari bambu yang dibelah kecil-kecil dan dianyam sesuai bentuk yang diinginkan. Ini karya kerajinan warga dari Kecamatan Meliau," kata koordinator stan Dinas Budpar Sanggau, Eddy Santana.
 
   Sementara untuk Tombing, dalam proses pembuatannya dan bahan yang digunakan berupa rotan. "Cara membuatnya, rotan diraut sama besar lalu dianyam. Proses pembuatannya kurang lebih dua minggu, ini cukup memakan waktu," ujar dia.
 
  Sedangkan untuk Mandau, adalah benda yang tak asing lagi dalam adat budaya Dayak yang digunakan sebagai alat perang pada zaman dahulu, namun dalam tarian Dayak seringkali digunakan.
 
   "Kenapa kita memilih hasil karya tangan pada pameran ini, karena kita ingin menonjolkan hasil seni dan budaya lokal asli Kabupaten Sanggau,” tegasnya.
   
Ia berharap melalui momen pameran itu, hasil karya kerajinan warga masyarakat di Kabupaten Sanggau bisa ditingkatkan dan dilestarikan.
***


Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014