Depok (Antara Kalbar) - Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan, masyarakat tak perlu ragu dengan kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019.
"Dalam waktu lima tahun ini Jokowi naik pangkat, mulai dari menjadi wali kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga sekarang sebagai presiden terpilih," kata Hasyim di hadapan ratusan ulama pesantren dan cendikiawan yang datang dari 34 provinsi dalam acara sarasehan di Pondok Pesantren Al-Hikam 2 di Depok, Sabtu.
Beberapa tokoh nasional juga hadir dalam acara tersebut seperti Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan lainnya.
Ia mengatakan, dengan telah melewati tahapan berjenjang dari pimpinan daerah hingga menjadi pimpinan nasional, maka sudah teruji sebagai pimpinan yang menjadi harapan rakyat.
"Ini merupakan suatu anugerah, jadi harus kita rawat bersama-sama," katanya.
Hasyim mengatakan, ada dua idaman ulama ketika menjadi pemimpin, yaitu kejujuran dan sederhana. Kejujuran merupakan suatu hal yang penting dari seorang pemimpin.
"Jadi jujur yang mengatur nafsu, bukan nafsu yang mengatur kejujuran," tegasnya.
Dengan kesederhanaan yang ada pada Jokowi, kata dia, diharapkan akan menular kepada pimpinan daerah lainnya, baik di tingkat gubernur, bupati maupun wali kota.
Hasyim juga menngingatkan Jokowi tidak ragu terhadap dukungan para ulama. Nanti hal-hal yang bersifat strategis teknis akan disampaikan sambil berjalannya pemerintahan.
"Kalau saya sudah tidak bisa menjadi apa-apa karena sudah 'expired' (kesaluwarsa)," katanya.
Sementara itu, Ahmad Millah Hasan mewakili panitia acara tersebut mengatakan sarasehan membahas dua topik, yakni "Ahlussunnah dan Islam moderat dalam lintas Indonesia dan dunia" dan "Indonesia masa depan pascapilpres".
Dalam acara itu juga dibacakan maklumat kebangsaan tentang Indonesia masa depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Dalam waktu lima tahun ini Jokowi naik pangkat, mulai dari menjadi wali kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga sekarang sebagai presiden terpilih," kata Hasyim di hadapan ratusan ulama pesantren dan cendikiawan yang datang dari 34 provinsi dalam acara sarasehan di Pondok Pesantren Al-Hikam 2 di Depok, Sabtu.
Beberapa tokoh nasional juga hadir dalam acara tersebut seperti Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan lainnya.
Ia mengatakan, dengan telah melewati tahapan berjenjang dari pimpinan daerah hingga menjadi pimpinan nasional, maka sudah teruji sebagai pimpinan yang menjadi harapan rakyat.
"Ini merupakan suatu anugerah, jadi harus kita rawat bersama-sama," katanya.
Hasyim mengatakan, ada dua idaman ulama ketika menjadi pemimpin, yaitu kejujuran dan sederhana. Kejujuran merupakan suatu hal yang penting dari seorang pemimpin.
"Jadi jujur yang mengatur nafsu, bukan nafsu yang mengatur kejujuran," tegasnya.
Dengan kesederhanaan yang ada pada Jokowi, kata dia, diharapkan akan menular kepada pimpinan daerah lainnya, baik di tingkat gubernur, bupati maupun wali kota.
Hasyim juga menngingatkan Jokowi tidak ragu terhadap dukungan para ulama. Nanti hal-hal yang bersifat strategis teknis akan disampaikan sambil berjalannya pemerintahan.
"Kalau saya sudah tidak bisa menjadi apa-apa karena sudah 'expired' (kesaluwarsa)," katanya.
Sementara itu, Ahmad Millah Hasan mewakili panitia acara tersebut mengatakan sarasehan membahas dua topik, yakni "Ahlussunnah dan Islam moderat dalam lintas Indonesia dan dunia" dan "Indonesia masa depan pascapilpres".
Dalam acara itu juga dibacakan maklumat kebangsaan tentang Indonesia masa depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014