Pontianak (Antara Kalbar) - Cargill, induk perusahaan perkebunan PT Harapan Sawit Lestari yang beroperasi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menegaskan keikutsertaan dalam mendukung deklarasi PBB mengenai penggundulan hutan yang disampaikan pada KTT Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa di Manhattan, Amerika Serikat, hari ini.

CEO Cargill Dave MacLennan dalam keterangan tertulis di Pontianak, Kamis, mengatakan bahwa Cargill akan bergabung dengan banyak perusahaan lain, pemerintahan dan kelompok masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk memberikan dukungannya bagi New York Declaration on Forests atau Deklarasi New York untuk Hutan.

Deklarasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya ini para pendukungnya berikrar untuk ikut serta dalam upaya memperlambat, menghentikan dan memulihkan hilangnya hutan secara global, serta meningkatkan keamanan pangan untuk semua.

Menurut Dave MacLennan yang tampil bersama Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan pemimpin lainnya, Cargill bertekad untuk melakukan yang terbaik sebagai pemasok terpercaya produk pertanian yang berkelanjutan. "Kami bangga dengan rekam jejak kami dalam mengatasi penggundulan hutan. Hari ini, saya berada di sini untuk menyatakan bahwa kami akan melakukan lebih banyak lagi."

Ia melanjutkan, hutan-hutan primer memainkan peranan penting dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan fungsinya menyimpan dan menyerap emisi gas rumah kaca. Hutan-hutan tersebut juga menjaga keanekaragaman hayati dan menjamin kehidupan lebih dari satu miliar orang.

Pihaknya memahami komitmen tersebut tidak bisa dibatasi hanya untuk beberapa komoditas atau rantai pasokan tertentu sehingga Cargill akan mengambil langkah-langkah praktis dalam melindungi hutan di seluruh rantai pasokan pertanian di dunia.

Ia juga menegaskan rencana Cargill untuk menjadikan rantai pasokan kelapa sawitnya di Indonesia dan Malaysia sepenuhnya berkelanjutan.

Di Indonesia, belum lama ini Cargill telah melakukan kerja lapangan ilmiah yang lebih baik untuk mengidentifikasi dan menjaga traktat berharga hutan-hutan primer di areal perkebunannya di PT Hindoli yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan.

Cargill di kIndonesia dan Malaysia, telah meningkatkan upayanya untuk membuat rantai pasokan kelapa sawitnya dapat dilacak. Cargill juga telah menetapkan target untuk menjadikan kelapa sawitnya 100 persen berkelanjutan dalam beberapa tahun kedepan.

Selain itu, Cargill akan menandatangani Indonesia Palm Oil Pledge dalam konferensi tingkat tinggi PBB, serta memperkuat komitmen keberlanjutan tersebut untuk kebijakan kelapa sawitnya yang baru saja diluncurkan. Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan akan menghadiri penandatanganan ikrar tersebut.

Berbasiskan pengalamannya yang luas di Indonesia, Malaysia dan bisnis kedelai di Brasil, Cargill kini akan memperbesar upaya-upayanya untuk mengatasi penggundulan hutan di area-area lain. "Kami tahu kami bisa melakukan ini. Para Pemegang saham kami menuntut hal ini. Dan ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan," katanya menegaskan.

****

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014