Jakarta (Antara Kalbar) - Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) Kota Potianak, Provinsi Kalimantan Barat,  mengekspor 500 ton per bulan minuman khas lidah buaya ke Malaysia dan Singapura.

"Minuman lidah buaya ini diminati pasar internasional karena kaya dengan serat dan menyehatkan," kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kalimantan Barat, Hermawan di Pameran Expo Trade Indonesia 2014, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, minuman kesehatan diolah secara higienis cukup efektif meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil dan petani lidah buaya.

"Saat ini, luas pertanian lidah buaya sudah mencapai 600 hektare dan diperkirakan akan semakin luas seiring permintaan berbagai produk berbahan baku lidah buaya misalnya, minuman segar, sabun, sampo, kerupuk dan lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, minuman dan makanan lidah buaya ini, berserat tinggi yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

Adapun manfaat yang terkandung diantaranya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan keletihan, menguatkan sel darah dan jaringan tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, menghilangkan panas dalam serta menguatkan paru-paru.

"Harga yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau semua kalangan hanya Rp15 ribu per bungkus," ujarnya.

Kedepannya, kata dia, Pemprov Kalbar akan terus meningkatkan produksi, kualitas dan pemasaran produk khas ini agar lebih bersaing di pasar nasional dan internasional.

"Kita terus melakukan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UMKM dan petani lidah buaya ini, karena prospek usaha ini sangat menjanjikan dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran," ujarnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014