Sintang (Antara Kalbar) - Perekonomian Kabupaten Sintang dalam dua tahun ini mengalami penurunan dan pendapatan masyarakat yang terjun bebas membuat daya beli masyarakat menurun.

Saat ini, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sintang terus bertambah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sintang menyebutkan tingkat kemiskinan di daerah ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.

Kepala BPS Kabupaten Sintang, Suandi menyampaikan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sintang tahun 2013 berjumlah 39 ribu jiwa. Jumlah ini bertambah dibanding tahun 2012 yang hanya 31 ribu jiwa.

"Persentase kemiskinan di tahun 2012 sebesar 8,55 persen sementara tahun 2013 naik menjadi 10,09 persen. Ada penambahan angka kemiskinan," katanya.

Ia mengatakan kenaikan angka kemiskinan ini dipengaruhi perubahan garis kemiskinan yang tahun 2012 sebesar Rp327.666 sementara di tahun 2013 sebesar Rp358.693. Kenaikan tingkat kemiskinan ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Sintang saja tapi juga terjadi di seluruh kabupaten/kota di Kalbar.

Kabupaten Sintang menempati urutan keenam terbanyak persentase penduduk miskinnya di Kalbar setelah Landak, Ketapang, Kapuas Hulu dan Kayong Utara.

"Dugaan kami bertambahnya jumlah penduduk miskin karena pengaruh pendapatan petani yang menurun. Nilai harga jual karet yang anjlok sehingga membuat daya beli petani menurun. Daya beli petani yang menurun ini membawa efek bagi perekonomian masyarakat Sintang," ungkapnya.

Dia mengatakan dalam dua tahun terakhir memang telah terjadi penurunan harga karet. Bahkan harga karet pernah anjlok hingga hanya tinggal Rp3 ribuan per kilogram.

Selain harga karet yang anjlok, produksi komoditas pertanian lainnya juga terganggu akibat kemarau yang dua kali datang menghantam. Kemarau pertama terjadi pada Januari hingga Maret lalu. Kemarau kembali terjadi pada Juli hingga awal Oktober kemarin.

Dia mengatakan menurunnya daya beli petani akibat pendapatan yang menurun membawa efek yang sangat besar bagi perekonomian. Sebab sekitar 80 persen penduduk Sintang merupakan petani.

Rendahnya daya beli masyarakat juga diungkapkan Kepala UPPD Dispenda Provinsi Kalbar, Kabupaten Sintang, Trajudin.

Dia mengungkapkan pertambahan kendaraan kendaraan bermotor baru dalam beberapa bulan terakhir ini berkurang. Jika biasanya setiap bulan pertambahan kendaraan bermotor baru berjumlah 1.200 unit, sekarang pertambahan kendaraan bermotor baru hanya di bawah 1000 unit per bulan.

"Ini menunjukkan daya beli masyarakat terhadap barang sekunder menurun," katanya.  

(Faiz/N005)

Pewarta: Faiz

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014