Pontianak (Antara Kalbar) - Puluhan pemuda Kalimantan Barat yang tergabung dalam Solmadapar melakukan aksi damai di Bundaran Tugu Digulis Universitas Tanjungpura Pontianak, menuntut pemerintah baru yang dipimpin oleh Presiden Jokowi agar melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan.

"Kami mendesak pemerintah pusat dan Provinsi Kalbar agar segera menciptakan dunia pendidikan yang berkualitas dengan infrastruktur yang memadai dan tenaga pendidikan yang berkualitas," kata Koordinator Aksi Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (Somadapar) Dayat saat menyampaikan orasinya dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan hingga saat ini pembangunan infrastruktur pendidikan di Kalbar masih jauh dari harapan, terutama yang terletak di daerah-daerah perbatasan Kalbar dengan Malaysia.

"Ada lima kabupaten yang letaknya berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu, yang membutuhkan perhatian serius, begitu juga kabupaten lainnya," kata Dayat.

Menurut dia perhatian pemerintah pada daerah perbatasan masih jauh dari harapan, baik dari segi pembangunan infrastruktur pendidikan, jalan, kesehatan dan infrastruktur lainnya.

"Itu permasalahan serius yang harus menjadi perhatian pemerintahan baru saat ini, karena akan berdampak pada perkembangan pemuda yang tinggal di perbatasan," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Koordinator Solmadapar menambahkan dana pendidikan yang besar seharusnya bisa memperbaiki infrastruktur, serta memperbanyak tenaga pendidikan yang berkualitas, tetapi kenyataannya saat ini, malah berbanding terbalik.

"Akibat tidak tepatnya anggaran pendidikan tersebut, banyak pemuda dan pemudi yang putus sekolah, akhirnya menjadi TKI. Ketika menjadi TKI pemerintah juga tidak memperhatikan nasib mereka, padahal mereka termasuk penyumbang devisa yang cukup besar bagi negara," katanya.

Dalam aksinya Solmadapar mempertanyakan posisi pemerintah dalam hal itu. "Apakah hanya akan menjadi penonton diatas penderitaan rakyat. Atau mau melakukan perubahan demi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat, ujarnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014