Ngabang  (Antara Kalbar) - Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, Senin (24/11) menyerahkan bantuan  bibit karet kepada kelompok tani Mandiri di Desa Mandor, Kecamatan Mandor.

Bupati Adrianus Asia Sidot mengatakan, masyarakat yang sudah diberi bantuan bibit karet dari pemerintah hendaknya ditanam dan dirawat supaya bisa tumbuh dan besar hasilnya bisa untuk masyarakat itu sendiri.

"Petani yang menerima bantuan bibit, jangan hanya terima bantuan saja tapi tidak ditanam atau dipelihara," ujar Bupati.

Dikatakannya, hasil karet sangat banyak digunakan oleh negara-negara lain. Semua banyak menggunakan hasil karet, maka petani jangan tidak mau menanam karet.

Karet sangat diperlukan oleh semua negara, tapi harga karet masih murah, ini pasti ada sebabnya. "Kita harus mencari penyebabnya, mungkin mutu karet yang dibuat nilainya sangat rendah. Petani membuat karetnya tidak sesuai standar, atau banyak campuran yang tidak layak," ujar Adrianus.

Bupati mencotohkan, banyak petani karet yang mencampur karetnya dengan benda lain, sehingga pembeli karet tidak berani membeli karetnya dengan harga tinggi.

Petani harus membuat karet yang standar nilainya baik. "Jangan membuat hasil karet yang nilainya jelek, dicampur dengan benda lain. Tapi buatlah karet yang baik agar harganya standar," pesan Bupati.

Menurutnya, harga pasaran karet tidak ada masalah, tetap baik, tapi kualitas karet juga harus baik.

Bupati mengingatkan, jangan masyarakat melihat harga karet rendah lalu kebun karetnya ditanam kelapa sawit. Sedangkan sawit itu seperti anak manja. Kalau tidak dirawat dan dipupuk susah berbuah dan buahnya kecil-kecil harganya juga murah.

Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Landak, Alpius, mengatakan Kabupaten Landak merupakan tempat perkebunan karet dan kelapa sawit yang terluas. Secara bertahap perkebunan  dilakukan perluasan wilayah.

"Kita tetap mengembangkan perkebunan karet untuk rakyat di Landak. Kita juga sudah berkerja sama dengan investor luar Landak," kata Alpius.

Selain karet juga dikembangkan tanaman yang memiliki komoditi unggulan, yakni tanaman kopi dan coklat.

"Kita juga kerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, untuk membantu perkembangan perkebunan di wilayah Landak. Pada 2015 mendatang, akan kita kembangankan lagi,  kurang lebih 50 hektare untuk perkebunan rakyat," katanya.

Ia berharap, kebun yang dibangun harus dirawat dengan baik, agar bisa bermamfaat untuk petani, dan semua bibit yang diberikan agar ditanam dan dipelihara. "Kami hanya memberi bantuan, sedang yang merawatnya itu petani," pesan Alpius.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014