Mempawah (Antara Kalbar) – Dari 60 desa dan 7 kelurahan di Kabupaten Mempawah, terdapat 25 desa/kelurahan yang diketahui memiliki warga yang telah terinfeksi HIV. Hal ini diungkapkan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mempawah Westi Anas, pada acara peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2014 di aula Kantor Bupati Mempawah, Senin (1/12).
Berkaitan dengan hal itu Westi Anas mengungkapkan, pihaknya telah membentuk kelompok warga peduli AIDS (WPA) yang beranggotakan 30 orang. Kelompok tersebut terdiri atas unsur aparatur desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, PKK, petugas kesehatan setempat, organisasi pemuda, remaja masjid, dan ketua-ketua RT.
“Mereka ini kita berikan materi tentang bahaya HIV/AIDS, pencegahan dan penularannya, serta penyakit-penyakit infeksi menular seksual lainnya serta pandangan agama terhadap penyakit HIV/AIDS ini dan ditambah juga dengan bahaya narkoba,†bebernya.
Westi menambahkan, dari 25 desa/kelurahan yang warganya terinfeksi HIV, baru 15 desa/kelurahan yang telah membentuk WPA. “Mudah-mudahan 10 desa lainnya dapat kita lanjutkan tahun depan,†ujar Westi.
Westi menerangkan, sejumlah langkah yang diambil pihaknya yakni memberikan penyuluhan kepada 40 orang tokoh agama dan masyarakat serta 40 orang tokoh lintas iman dari semua agama. Para tokoh tersebut nantinya akan menyampaikan materi tentang HIV/AIDS dalam kegiatan-kegiatan di rumah ibadah masing-masing. Kerja sama juga dijalin dengan lembaga swadaya masyarakat peduli AIDS dalam rangka mendata, memantau, dan mendampingi semua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ada di Kabupaten Mempawah.
Kerja sama lainnya, lanjut Westi, dilakukan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Voluntary Conseling and Testing (VCT) RSUD dr. Rubini Mempawah. “Insya Allah tahun depan 65 persen anak remaja usia 15-24 tahun harus mengerti masalah HIV/AIDS,†ucapnya.
Lebih jauh Westi menjelaskan sejumlah program lain yang dilakukan pihaknya. Di antaranya penyuluhan dan pemeriksaan darah bagi warga binaan di Rutan Kelas IIB Mempawah, dialog interaktif di Radio Suara Praja Mempawah, kerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten dalam penyuluhan di Tsanawiyah, Aliyah, dan majelis taklim, dan kerja sama dengan kelompok mahasiswa Primakapon untuk penyuluhan remaja.
Turut hadir pada peringatan HAS tahun 2014 unsur Muspida Kabupaten Mempawah, Sekretaris Daerah Mempawah, kepala satuan kerja perangkat daerah, pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten, pengurus Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten, pengurus Dharma Wanita Kabupaten, dan camat se-Kabupaten Mempawah. Acara peringatan HAS dimeriahkan drama parodi yang dimainkan para mahasiswa Kabupaten Mempawah yang kuliah di Kota Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Berkaitan dengan hal itu Westi Anas mengungkapkan, pihaknya telah membentuk kelompok warga peduli AIDS (WPA) yang beranggotakan 30 orang. Kelompok tersebut terdiri atas unsur aparatur desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, PKK, petugas kesehatan setempat, organisasi pemuda, remaja masjid, dan ketua-ketua RT.
“Mereka ini kita berikan materi tentang bahaya HIV/AIDS, pencegahan dan penularannya, serta penyakit-penyakit infeksi menular seksual lainnya serta pandangan agama terhadap penyakit HIV/AIDS ini dan ditambah juga dengan bahaya narkoba,†bebernya.
Westi menambahkan, dari 25 desa/kelurahan yang warganya terinfeksi HIV, baru 15 desa/kelurahan yang telah membentuk WPA. “Mudah-mudahan 10 desa lainnya dapat kita lanjutkan tahun depan,†ujar Westi.
Westi menerangkan, sejumlah langkah yang diambil pihaknya yakni memberikan penyuluhan kepada 40 orang tokoh agama dan masyarakat serta 40 orang tokoh lintas iman dari semua agama. Para tokoh tersebut nantinya akan menyampaikan materi tentang HIV/AIDS dalam kegiatan-kegiatan di rumah ibadah masing-masing. Kerja sama juga dijalin dengan lembaga swadaya masyarakat peduli AIDS dalam rangka mendata, memantau, dan mendampingi semua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ada di Kabupaten Mempawah.
Kerja sama lainnya, lanjut Westi, dilakukan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan Voluntary Conseling and Testing (VCT) RSUD dr. Rubini Mempawah. “Insya Allah tahun depan 65 persen anak remaja usia 15-24 tahun harus mengerti masalah HIV/AIDS,†ucapnya.
Lebih jauh Westi menjelaskan sejumlah program lain yang dilakukan pihaknya. Di antaranya penyuluhan dan pemeriksaan darah bagi warga binaan di Rutan Kelas IIB Mempawah, dialog interaktif di Radio Suara Praja Mempawah, kerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten dalam penyuluhan di Tsanawiyah, Aliyah, dan majelis taklim, dan kerja sama dengan kelompok mahasiswa Primakapon untuk penyuluhan remaja.
Turut hadir pada peringatan HAS tahun 2014 unsur Muspida Kabupaten Mempawah, Sekretaris Daerah Mempawah, kepala satuan kerja perangkat daerah, pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten, pengurus Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten, pengurus Dharma Wanita Kabupaten, dan camat se-Kabupaten Mempawah. Acara peringatan HAS dimeriahkan drama parodi yang dimainkan para mahasiswa Kabupaten Mempawah yang kuliah di Kota Pontianak.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014