Mempawah (Antara Kalbar) - Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL) Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah menjadi salah satu pengembangan desa tangguh bencana. Salah satu program pengembangan tersebut yakni dengan penanaman mangrove di pesisir pantai desa.

Kades SBBL, Iwan Supardi, menjelaskan program desa tangguh bencana sebagai antisipasi dini penanggulangan bencana di desa. Di Kabupaten Mempawah, terpilih dua desa yaitu Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Hilir dan Desa SBBL, Kecamatan Sungai Pinyuh.

 â€œPenanaman mangrove merupakan salah satu upaya kami dalam menanggulangi bencana. Karena Desa SBBL ini dekat dengan bibir pantai. Melalui pembentukan desa tangguh bencana ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dan siap menghadapi kejadian bencana,” kata Iwan Supardi, Senin (8/12).

Mekanisme pelaksanaan program desa tangguh bencana adalah desa yang memiliki kapasitas untuk beradaptasi dan menghadapi bahaya bencana serta pulih dalam waktu singkat terhadap bencana yang merusak. “Melalui pelestarian hutan mangrove manfaatnya bisa menanggulangi abrasi pantai. Hutan mangrove juga dapat menjadi perkembang biakan biotan laut seperti ikan, udang, kepiting dan lain sebagainya. Sehingga ke depannya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Iwan Supardi.

Pihak kecamatan Sungai Pinyuh mendukungan upaya masyarakat desa SBBL Sungai menanggulangi bencana akibat pengikisan pantai melalui penanaman mangrove. “Hutan mangrove harus dijaga kelestarian. Jika tidak abrasi pantai bisa mengancam warga. Saya menghimbau warga untuk tidak menebang tanaman mangrove yang ada dipinggiran pantai ini.  Jika dikelolah dengan baik lokasi tanaman mengrove ini, bisa menjadi tempat objek wisata bahkan, tempat pemancingan yang menarik,” kata camat Syamsul Rizal.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014