Pontianak (ANTARA) - Kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak dan Lembaga Gemawan Kalimantan Barat berlanjut dalam aksi penanaman Mangrove Nasional 2023 di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah.
"Aksi ini melibatkan banyak pihak, mulai dari organisasi kepemudaan, aparatur pemerintah, aparat gabungan hingga relawan pecinta lingkungan," kata Direktur Gemawan Laili Khairnur di Pontianak, Senin.
Lembaga Gemawan merupakan Lembaga Pengembangan Masyarakat Swandiri yang berdiri tahun 1999 dengan kegiatan di antaranya pemberdayaan masyarakat di sejumlah wilayah di Kalbar.
Laili menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Bakau Kecil, Kabupaten Mempawah, tepatnya di tepi sungai kawasan menjadi sasaran bagi penanaman mangrove. Dalam aksi itu, 1000 bibit mangrove ditanam di area tandus hijau pinggir pantai itu.
"Penanaman mangrove ini menggunakan metode selongsong bambu, sebagai cara tanam dengan bambu sebagai media tempat menyimpan akar atau bibir mangrove sebelum nantinya ditancapkan di tanah pantai," tuturnya.
Dia mengatakan gerakan atau aksi ini akan menjadi gerakan bersama skala nasional bahkan internasional.
"Saatnya kita mulai membangun habbit atau kebiasaan baik. Aksi ini bisa menjadi penggerak awal kita untuk memulai gerakan lingkungan, terutama penanaman mangrove ini," katanya.
Aksi itu juga diikuti oleh anggota Lantamal XII Kabupaten Mempawah.
Menurut Kadis Potmar Lantamal XII Letnan Kolonel Laut Tri Nugroho, Lantamal melibatkan diri untuk bersama-sama menjaga kawasan pesisir.
"Ini bakti kita terhadap lingkungan. Ini kerja bersama dan makin banyak yang terlibat makin baik," katanya.
Diakui Tri Nugroho, penanaman ini bukan hanya simbolis tapi bagaimana penyelamatan kawasan pinggir pantai dari bahaya abrasi yang makin mengkhawatirkan dan mulai sekarat.
Para relawan pun sesuai komando bersama, langsung terjun ke pinggir pantai untuk mulai penanaman bibit mangrove.
"Tanah cair kecoklatan ditambah hujan malah membuat para relawan bersemangat. Alhasil, ratusan bibit mangrove berhasil ditancapkan," katanya.
Seruan dan yel-yel menjadi suara lain bagi relawan saat berjibaku dengan tanah cair dan hujan yang mengguyur. Semangat dan tawa lepas menandai perjuangan kehidupan baru di tanah pesisir tersebut.