Pontianak  (Antara Kalbar) - Ratusan sopir truk, Senin, mogok kerja menuntut Pelindo II Cabang Pontianak menaikkan tarif jasa angkutan dari pelabuhan itu, baik di lingkup Kota Pontianak maupun ke kabupaten lainnya di Kalbar.

"Kami menyesalkan, pihak Pelindo II Pontianak yang telah menaikkan tarif angkutan, tetapi dasarnya salah, yakni tarif angkutan yang telah diturunkan, sehingga percuma saja ada kenaikan tarif sebesar 20 persen itu," kata Iskandar salah seorang sopir truk yang tergabung dalam persatuan sopir pelabuhan besar (PSPB) Pontianak, saat melakukan aksinya di Pelabuhan Pontianak.

Ia menjelaskan tuntutan para sopir agar pihak Pelindo II menaikkan tarif angkutan sebesar 15 hingga 20 persen, tetapi berdasarkan tarif lama, bukan pada tarif yang sudah diturunkan secara sepihak oleh Pelindo II Cabang Pontianak itu.

"Sehingga, bukannya kenaikan seperti yang dijanjikan oleh pihak Pelindo II Cabang Pontianak, tetapi malah ada penurunan tarif, meskipun telah dinaikkan sebesar 20 persen," ungkap Iskandar.

Dalam melakukan aksinya ratusan sopir yang tergabung dalam PSPB tidak bisa menemui pihak Pelindo II, sehingga mereka memutuskan melakukan aksinya dengan pihak Syahbandar Pontianak.

"Hasil pertemuan kami dengan Syahbandar juga tidak ada titik temu. Sehingga kami akan melakukan aksi serupa dengan jumlah yang lebih besar lagi," kata Iskandar.

PSPB Pontianak meminta pihak Pelindo II Cabang Pontianak agar memperhatikan tuntutan para sopir angkutan yang melayani jasa angkutan di pelabuhan terbesar di Kota Pontianak itu.

"Kami juga meminta Pelindo II Cabang Pontianak segera merespons tuntutan para sopir, sehingga kami bisa segera melaksanakan pekerjaan kami sebagai jasa angkutan," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada satupun pihak Pelindo II Cabang Pontianak yang bersedia memberikan keterangan resmi terkait tuntutan para sopir yang menuntut kenaikan tarif angkutan, baik angkutan dalam kota maupun luar kota.



(U.A057/B/N005/N005) 15-12-2014 16:42:16

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014