Pontianak (ANTARA) - General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak Hambar Wiyadi mengatakan saat ini pihaknya tengah menjajaki kemitraan optimalisasi Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
"Saat ini sudah ada tiga perusahaan besar berminat menjadi mitra berinvestasi di kawasan Pelabuhan Kijing di Mempawah," ujarnya, di Pontianak, Sabtu.
Ia mengatakan ketiga perusahaan yang berminat tersebut, yakni Wilmar, Apical, dan Indo Pasific.
Menurutnya, dengan nanti beroperasinya perusahaan tersebut bisa menjadi 12 juta ton muatan curah cair berupa CPO dan turunannya per tahun. Artinya ada 6 juta ton masuk dan 6 juta ton keluar curah cair.
"Itu potensinya sangat besar sekali. Sehingga Pelabuhan Kijing ini hub curah cair di Provinsi Kalbar. Untuk kerja sama dibangun dalam waktu dekat ini," kata dia lagi.
Sejauh ini, menurutnya pula, untuk curah cair yang dimuat di Pelabuhan Kijing hingga Mei 2023 sudah ada 383.500 ton. Kemudian diprediksikan hingga akhir tahun 2023 bisa capai 600 ribuan ton.
"Kembali, kalau ada masuk perusahaan yang dijajaki ini, maka ada peningkatan 100 persen atau bahkan lebih," ujar dia lagi.
Terkait kapal yang sudah bersandar di Pelabuhan Kijing Mempawah, Pelindo Regional 2 Pontianak mencatat ada 209 kapal atau tongkang yang melakukan aktivitas bongkar muat baik untuk perdagangan dalam domestik maupun luar negeri pada semester I 2023.
"Hingga semester I tahun 2023 suda ada 209 unit kapal yang kami layani di Pelabuhan Kijing ini. Itu artinya sudah nambah sekitar hampir 100 persen dibandingkan selama tahun lalu," kata dia.
Sementara dilihat dari jenis angkutan didominasi oleh tongkang curah cair dengan andil sebesar 60,3 persen atau 126 unit. Kemudian kapal curah cair sebesar 23,4 persen atau 49 unit, kapal general cargo 8,6 persen atau 18 unit dan kapal curah kering 7,7 persen atau 16 unit.
"Untuk rasio aktivitas kapal yakni 70,3 persen domestik dan 29,7 persen internasional. Untuk internasional itu untuk aktivitas ekspor dan impor," katanya pula.