"Nama pelabuhan yang diresmikan Presiden RI hari ini sudah sesuai kearifan lokal. Nama daerah telah melekat di situ," ujarnya di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa.
Ia tidak memungkiri ada pihak yang ingin nama lain. Namun ia menegaskan yang sudah diresmikan sudah sesuai.
Baca juga: Bupati Mempawah yakin ekonomi pesat dengan adanya Terminal Kijing
Baca juga: Presiden Joko Widodo kaget realisasi Terminal Kijing begitu besar
"Nama pelabuhan sekarang sudah sesuai," ujar Erlina.
Sebelumnya saat peresmian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa ada usulan perubahan nama pelabuhan, maka ia mempersilakan agar usulan tersebut diajukan kepada pemerintah pusat.
"Saya kira seluruh aspirasi yang ada akan kita tampung, tapi pada hari ini tadi telah kita resmikan," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan kehadiran pelabuhan ini akan memperkuat daya saing Kalimantan Barat.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut terminal Kijing jadi pelabuhan terbesar di Kalimantan
Baca juga: Peresmian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak diharapkan genjot daya saing
"Pelabuhan ini akan memperkuat daya saing dari produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh Provinsi Kalimantan Barat, karena di sini memiliki kekuatan besar Crude Palm Oil (CPO), alumina, bauksit, dan produk-produk lainnya," ujar dia.
Pembangunan Terminal Kijing dilakukan sejak tahun 2016 dan selesai pada Mei 2022 dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp2,9 triliun. Pelabuhan ini sendiri merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan yang memiliki kapasitas 500 ribu TEUs dan 8 juta non-peti kemas.
Dalam peresmian turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Bupati Mempawah Erlina, dan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono.