Sukadana (Antara Kalbar) - Puluhan batang pohon pisang dan kelapa ditanam di sepanjang ruas jalan di Dusun Kali Satu Desa Satai Lestari Kecamatan Pulau Maya sebagai protes masyarakat kepada pemerintah akibat jalan mereka tak kunjung dibangun.

Dikatakan Kepala Desa Satai Lestari Baharudin, masyarakat menanam pohon disepanjang jalan yang rusak untuk membuktikan kepada pemerintah jika masyarakat mulai gerah, habis kesabarannya dan bahkan juga bisa marah serta kecewa karena jalan mereka yang sejak Kabupaten Kayong Utara memekarkan diri dari Kabupaten Ketapang.

Ruas jalan yang saat ini rusak menurut kepala desa adalah sepanjang 1,3 Km, dan disepanjang jalan tersebut telah berulang kali diusulkan untuk dibangun, karena dibadan jalan di desa lain sudah lebih dahulu dibangun dengan konstruksi rabat beton.

Di Desa Satai Lestari saat ini pembangunan jalan masih di dominasi pembangunan dari dana PNPM Mandiri pedesaan dan jika dibandingkan dengan dana dari APBD.

Dijalan yang merupakan satu-satuny akas menuju ibu kota kecamatan dan desa lain termasuk akses jalan menuju Kecamatan Teluk Batang kondisinya berlumpur, bahkan mirip seperti kubangan, sehingga jika kendaraan yang melintas sering terjatuh akibat licinnya jalan.

“Masyarakat sudah kecewa, bahkan jalan akan kami blokir dengan menutup jalan dari dua arah,” kata Baharudin.

Saat ini masyarakat di Desa Satai Lestari tengah menggalang tanda tangan dari masyarakat, sebagai bentuk dukungan untuk memblokir jalan agar segera ditanggapi oleh pihak pemerintah.

“Jembatan satu-satunya yang menjadi penghubung juga kami blokir dengan melintangkan pohon di tengah jembatan,” imbuhnya.

Kades ini pun belum dapat memastikan hingga kapan aksi blokir jalan ini akan berakhir, namun dikatakannya, dirinya dengan bermodal harapan masyarakat akan menyampaikan kepada pemerintah baik ke DPRD atau Bupati.

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014