Ngabang  (Antara Kalbar) - Sekolah di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat diliburkan karena gedung sekolah di kabupaten itu banyak yang terendam banjir.

"Sudah tiga hari sekolah libur, guru-gurunya tidak datang karena banjir. Kalau bangunan sekolah sih tidak terendam karena letaknya di dataran tinggi," kata Candra seorang siswa kelas 6 SDN 47 Dusun Pesayangan Desa Raja, saat dihubungi di Ngabang Rabu.

Candra bersama rekan-rekannya memanfaatkan banjir untuk mengais rezeki dengan ojek sampan untuk menyeberang sungai dan mengantar warga yang rumahnya terendam.

"Satu orang ongkosnya Rp5 ribu saja, untuk menyeberang dari Dusun Raiy ke Pesayangan," ungkap Candra.

Karena rata-rata masyarakat seperti di Dusun Pesayangan lebih memilih bertahan di rumah meskipun air merendam sampai satu hingga dua meter, katanya.

"Masyarakat menyimpan barang dan tidur di atas loteng. Kalau yang tidak ada loteng, dibuat dengan papan ditumpangkan di atas dek rumah," katanya.

Sementara itu, banjir di Kabupaten Landak sudah empat hari masih merendam ribuan rumah penduduk di sejumlah kecamatan meliputi, Kecamatan Ngabang (ibu kota kabupaten Landak), Kecamatan Air Besar, Kuala Bahe, dan Menyuke.

Tim dari pemerintah Kabupaten Landak sudah turun ke lapangan membuat posko-posko pengungsian, namun korban banjir kebanyakan enggan mengungsi dan lebih memilih bertahan di rumah-masing.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar mengungsi jika rumahnya terendam. Karena kondisi air meskipun surut, tapi jika hujan terus menerus turun akan kembali naik, apalagi air kiriman dari pehuluan sungai," kata Camat Ngabang Yosef.


(U.A057/B/N005/N005) 21-01-2015 17:20:45

Pewarta: Kundori

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015