Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Sejumlah pihak terutama dari jajaran Puskesmas terus berupaya mengantisipasi terhadap kasus gigitan anjing gila yang bisa menyebabkan rabies, apalagi saat ini jumlah warga Melawi yang menjadi korban gigitan anjing sudah mencapai 54 orang.

Jumlah ini sudah bertambah 8 orang dibandingkan dengan data terakhir pada pekan lalu.

Kepala Puskesmas Nanga Pinoh, dr Sien Setiawan, Rabu menyatakan puskesmasnya kini sudah menyiapkan vaksin anti rabies (VAR). Vaksin ini akan diberikan gratis kepada warga yang terkena gigitan anjing gila.

"Jika ada warga Kota Nanga Pinoh dan sekitar yang digigit anjing bisa segera berobat ke puskesmas. IGD buka 24 jam," katanya.

Saat dihubungi melalui telepon seluler, Sien mengungkapkan khusus Nanga Pinoh memang belum ada warga yang menjadi korban gigitan anjing. Namun sesuai dengan instruksi Dinas Kesehatan, seluruh puskesmas memang harus mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan munculnya kasus rabies atau warga yang menjadi korban gigitan anjing gila.

"Kita sama-sama berdoa dan berusaha agar jangan sampai ada yang meninggal karena digigit anjing atau binatang lain seperti kucing dan kera," katanya.

Sien menerangkan, tidak hanya anjing yang bisa menyebarkan virus rabies melalui gigitannya, namun juga sejumlah binatang lain seperti kucing, kera, kelelawar serta rubah. Ia juga berpesan pada masyarakat khususnya di wilayah Nanga Pinoh bila ada yang terkena gigitan anjing atau binatang yang bisa menyebarkan rabies, untuk pertolongan pertama adalah cucilah luka gigitan dengan air sabun di kran air bersih yang mengalir.

Kemudian segera dibawa ke puskesmas, atau Dinas Kesehatan, atau RSUD Melawi untuk mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Suntikan VAR bisa untuk pencegahan atau yang terkena rabies dimana akan diberikan dua kali pada orang yang terkena gigitan.

Kemudian akan diberikan suntikan susulan pada hari ketiga dan hari selanjutnya.

"Kami juga memohon bantuan dan kerja sama masyarakat, jika ada anjing yang menggigit orang jangan dibunuh, tapi dikarantina dan kemudian hubungi puskesmas atau dinas peternakan untuk memeriksa kondisi anjingnya," katanya.

Ia juga mengimbau agar warga yang memelihara anjing agar merantai dan memasukkan anjngnya ke dalam kandang dan jangan dibiarkan ke luar rumah.

(Ekos/N005)
 

Pewarta: Eko S

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015