Pontianak (Antara Kalbar) - Harga beras yang dijual di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pasca-turunnya harga bahan bakar minyak, malah mengalami kenaikan hingga sebesar Rp3 ribu/karungnya.
"Setelah pemerintah mengumumkan diturunkannya harga BBM jenis premium dan solar beberapa waktu lalu, tetapi harga berbagai kebutuhan pokok di Sintang tidak ikut turun," kata Susi salah seorang pemilik rumah makan di Sintang, saat dihubungi di Sintang, Senin.
Ia mencontohkan, harga beras malah mengalami kenaikan sebesar Rp3 ribu/karung. Selain beras, harga beberapa bahan makanan lainnya seperti sayur-sayuran juga naik.
"Akibatnya saya mengurangi jumlah pembelian sayuran, dan mengurangi pembelian sayuran yang berasal dari luar Sintang," ungkap Susi.
Akibat kenaikan berbagai kebutuhan pokok tersebut, Susi mengaku omsetnya juga mengalami penurunan, karena harga jual tidak berimbang dengan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut.
"Biasanya pendapatan kotor saya sekitar Rp2 juta/hari, kini tinggal sebesar Rp1 juta/hari atau berkurang sekitar 50 persen dari sebelumnya," ujarnya.
Susi menambahkan akibat turunnya omset rumah makannya, dia mengaku kesulitan untuk menggaji tiga karyawannya, dan pembayaran sewa rumah makan tersebut sebesar Rp8,5 juta/tahunnya.
Sementara itu, Edi salah seorang pemilik Toko Makmur membenarkan ada kenaikan harga beras. Kondisi ini disebabkan karena permintaan pasar yang besar, sementara persediaan barang terbatas, katanya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman mengaku kaget kalau harga beras dan berbagai kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan.
"Kami minggu lalu sudah melakukan pengecekan harga di pasar. Berdasarkan pengecekan tersebut harga berbagai kebutuhan pokok sudah mengalami penurunan harga," katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Setelah pemerintah mengumumkan diturunkannya harga BBM jenis premium dan solar beberapa waktu lalu, tetapi harga berbagai kebutuhan pokok di Sintang tidak ikut turun," kata Susi salah seorang pemilik rumah makan di Sintang, saat dihubungi di Sintang, Senin.
Ia mencontohkan, harga beras malah mengalami kenaikan sebesar Rp3 ribu/karung. Selain beras, harga beberapa bahan makanan lainnya seperti sayur-sayuran juga naik.
"Akibatnya saya mengurangi jumlah pembelian sayuran, dan mengurangi pembelian sayuran yang berasal dari luar Sintang," ungkap Susi.
Akibat kenaikan berbagai kebutuhan pokok tersebut, Susi mengaku omsetnya juga mengalami penurunan, karena harga jual tidak berimbang dengan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut.
"Biasanya pendapatan kotor saya sekitar Rp2 juta/hari, kini tinggal sebesar Rp1 juta/hari atau berkurang sekitar 50 persen dari sebelumnya," ujarnya.
Susi menambahkan akibat turunnya omset rumah makannya, dia mengaku kesulitan untuk menggaji tiga karyawannya, dan pembayaran sewa rumah makan tersebut sebesar Rp8,5 juta/tahunnya.
Sementara itu, Edi salah seorang pemilik Toko Makmur membenarkan ada kenaikan harga beras. Kondisi ini disebabkan karena permintaan pasar yang besar, sementara persediaan barang terbatas, katanya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman mengaku kaget kalau harga beras dan berbagai kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan.
"Kami minggu lalu sudah melakukan pengecekan harga di pasar. Berdasarkan pengecekan tersebut harga berbagai kebutuhan pokok sudah mengalami penurunan harga," katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015