Jakarta (Antara Kalbar) - Sebanyak 34 finalis terpilih mengikuti ajang pemilihan Miss Indonesia 2015 setelah melewati tahapan audisi di berbagai kota seperti Bandung, Surabaya, dan Jakarta.
Para finalis itu akan berkompetisi untuk merebut mahkota kecantikan tersebut pada malam puncak kontes, Senin (16/2), kata .
"Miss Indonesia bukan cuma tentang kecantikan tetapi seseorang yang mempunyai 'manner' baik, wawasan luas, talenta berkualitas, daya juang tinggi, dan rasa sosial yang tinggi," kata Ketua Organisasi Miss Indonesia yang juga Ketua Dewan Juri Liliana Tanoesoedibjo di Jakarta, Senin.
Liliana mengatakan para kontestan Miss Indonesia menjalani tahap karantina selama 13 hari terhitung mulai Rabu (4/2). Dalam karantina itu, setiap kontestan akan memperoleh pembekalan ilmu yang mencakup keahlian berbicara di depan umum atau 'public speaking", pembentukan karakter "character building", tingkah laku "manner", kelas kecantikan atau "beauty class", dan kelas model atau "modelling".
Selain itu, lanjutnya, setiap peserta akan mengikuti sejumlah penilaian selama karantina yang memiliki persentase penilaian sebesar 70 persen dari keseluruhan nilai. Sedangkan 30 persen dari total penilaian diperoleh saat malam puncak pemilihan Miss Indonesia 2015.
Ia mengingatkan kepada kontestan untuk saling mendukung membantu, belajar mengembangkan potensi tang dimiliki selama proses karantina hingga puncak penentuan Miss Indonesia 2015.
"Saya selalu bilang kalau ajang ini bukan ajang sikut-menyikut tetapi selalu mengutamakan kepedulian dan kebersamaan," ujar dia.
Lebih lanjut Liliana mengatakan ada empat kriteria penilaian untuk menjadi Miss Indonesia, yakni "manner", "impressive", "smart" dan "social".
"Manner" berkaitan dengan kepribadian peserta kontes, yakni seorang yang bertingkah laku sopan dan berbudi luhur. "Impressive" berkaitan dengan kesan positif, yakni seseorang yang bisa berbuat sesuatu yang positif bagi semua orang dan lingkungan.
Kemudian, "smart" berkaitan dengan wawasan, yakni Miss Indonesia merupakan pribadi yang memiliki wawasan yang luas, mengikuti perkembangan zaman namun tetap berorientasi pada nilai positif.
Sedangkan "social" berhubungan dengan jiwa sosial, yakni Miss Indonesia merupakan seorang yang berjiwa sosial tinggi, peka dan peduli sesama dan lingkungan serta cintaTanah Air.
"Sebagai finalis Miss Indonesia, harus bertalenta yang profesional, harus benar-benar bisa mewakili Indonesia ke internasional," kata dia.
Sejumlah finalis tersebut antara lain Savina Wibowo dari Sumatra Selatan, Raihna Meiska dari Jawa Tengah, Marcia Julia dari Kalimantan Barat dan Everdina Pattipeilohy dari Maluku.
Kemudian, Prilie Syahadatina dari Sulawesi Tengah, Mentari Putri dari Nusa Tenggara Timur, dan Yona Miagian dari Papua.
(M052/N. Yuliastuti)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Para finalis itu akan berkompetisi untuk merebut mahkota kecantikan tersebut pada malam puncak kontes, Senin (16/2), kata .
"Miss Indonesia bukan cuma tentang kecantikan tetapi seseorang yang mempunyai 'manner' baik, wawasan luas, talenta berkualitas, daya juang tinggi, dan rasa sosial yang tinggi," kata Ketua Organisasi Miss Indonesia yang juga Ketua Dewan Juri Liliana Tanoesoedibjo di Jakarta, Senin.
Liliana mengatakan para kontestan Miss Indonesia menjalani tahap karantina selama 13 hari terhitung mulai Rabu (4/2). Dalam karantina itu, setiap kontestan akan memperoleh pembekalan ilmu yang mencakup keahlian berbicara di depan umum atau 'public speaking", pembentukan karakter "character building", tingkah laku "manner", kelas kecantikan atau "beauty class", dan kelas model atau "modelling".
Selain itu, lanjutnya, setiap peserta akan mengikuti sejumlah penilaian selama karantina yang memiliki persentase penilaian sebesar 70 persen dari keseluruhan nilai. Sedangkan 30 persen dari total penilaian diperoleh saat malam puncak pemilihan Miss Indonesia 2015.
Ia mengingatkan kepada kontestan untuk saling mendukung membantu, belajar mengembangkan potensi tang dimiliki selama proses karantina hingga puncak penentuan Miss Indonesia 2015.
"Saya selalu bilang kalau ajang ini bukan ajang sikut-menyikut tetapi selalu mengutamakan kepedulian dan kebersamaan," ujar dia.
Lebih lanjut Liliana mengatakan ada empat kriteria penilaian untuk menjadi Miss Indonesia, yakni "manner", "impressive", "smart" dan "social".
"Manner" berkaitan dengan kepribadian peserta kontes, yakni seorang yang bertingkah laku sopan dan berbudi luhur. "Impressive" berkaitan dengan kesan positif, yakni seseorang yang bisa berbuat sesuatu yang positif bagi semua orang dan lingkungan.
Kemudian, "smart" berkaitan dengan wawasan, yakni Miss Indonesia merupakan pribadi yang memiliki wawasan yang luas, mengikuti perkembangan zaman namun tetap berorientasi pada nilai positif.
Sedangkan "social" berhubungan dengan jiwa sosial, yakni Miss Indonesia merupakan seorang yang berjiwa sosial tinggi, peka dan peduli sesama dan lingkungan serta cintaTanah Air.
"Sebagai finalis Miss Indonesia, harus bertalenta yang profesional, harus benar-benar bisa mewakili Indonesia ke internasional," kata dia.
Sejumlah finalis tersebut antara lain Savina Wibowo dari Sumatra Selatan, Raihna Meiska dari Jawa Tengah, Marcia Julia dari Kalimantan Barat dan Everdina Pattipeilohy dari Maluku.
Kemudian, Prilie Syahadatina dari Sulawesi Tengah, Mentari Putri dari Nusa Tenggara Timur, dan Yona Miagian dari Papua.
(M052/N. Yuliastuti)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015