Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis kembali menetapkan kejadian luar biasa rabies dimana dua kabupaten yang ada di provinsi itu dinyatakan darurat rabies, yaitu Melawi dan Ketapang.

"Saat ini Kalbar kena dua bencana, yang pertama bencana narkoba dan kedua itu bencana Rabies, dimana beberapa waktu lalu saya sudah menetapkan bahwa Kalbar masuk dalam kategori KLB untuk rabies dan sekarang kondisinya ada dua daerah sudah ditetapkan sebagai darurat rabies yaitu Melawi dan Ketapang," kata Cornelis di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, sejauh ini sudah ada 200 lebih masyarakat yang terkena gigitan, dan sudah ada belasan yang meninggal. Terkait hal itu, pihaknya menyatakan Kalbar dalam status Kejadian Luas Biasa untuk kasus penyebaran virus rabies yang diakibatkan oleh gigitan anjing.

"Akibat rabies ini sudah banyak masyarakat kita yang meninggal. Makanya belum lama ini kita tetapkan Kalbar dalam status KLB untuk rabies," tuturnya.

Menurutnya, sebagai ketua Komisi Penanggulangan Kasus Rabies di Kalbar dia sudah meminta kepada tim komisi yang telah dibentuk di setiap kabupaten/kota yang ada di Kalbar untuk memberikan vaksin antirabies kepada semua anjing yang dipelihara oleh masyarakat.

"Kalau ditemukan ada anjing yang mengidap rabies, langsung dibunuh saja, karena ini menyangkut nyawa orang banyak. Namun, kita akan memberikan vaksin kepada semua anjing yang dipelihara oleh masyarakat, maupun anjing liar yang ditemui warga agar tidak menggigit manusia lagi, dan ini harus menjadi perhatian utama bagi semua pihak, terutama bagi kabupaten yang dinyatakan darurat tersebut," kata Cornelis.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Andi Jap mengatakan, untuk mengatasi permasalahan Rabies tersebut Pemprov Kalbar kembali membagikan 600 vaksin dan 40 serum untuk rabies, kepada seluruh pemda yang ada di Kalbar.

"Sebelumnya, Dinas kesehatan telah membagikan sekitar 800 vaksin ke daerah yang terkena gigitan anjing gila tersebut. Kita bagikan vaksin ke daerah Kapuas Hulu, Sintang, Ketapang, dan Melawi," katanya.

Dia menyarankan, jika ada masyarakat yang terkena gigitan, pertolongan pertama yang dapat dilakukan kepada korban gigitan anjing dengan cara membersihkan luka bekas gigitan dengan air dan sabun hingga bersih. Karena, jika langsung dibersihkan virus itu akan hilang.

Pada saat mencuci, harus menggunakan air yang mengalir, agar virus rabies tidak berada di tempat. Kalau luka sudah bersih, barulah kita beri vaksin dan jika luka itu besar, harus mendapat juga serum," kata Andi.


Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015