Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kalimantan Barat akan mengubah pola pemanfaatan hasil pertanian yang ada di Kalbar dengan lebih menekankan pada penghasil bahan jadi untuk memaksimalkan pendapatan masyarakat dari hasil pertanian.

"Kalbar jangan lagi menjadi pemasok bahan baku, tetapi harus bisa menjadi daerah penghasil bahan jadi. Misalnya, pisang, selama ini berton-ton pisang dari Kalbar dijual ke Pulau Jawa dan pulau lainnya seperti Batam, sehingga kedepan, Kalbar harus mampu mengolah pisang, paling tidak menjadi tepung pisang atau produk jadi lainnya. " kata Sekda Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie di Pontianak, Jumat.

Dia mengatakan, untuk mewujudkan hal itu, Pemprov Kalbar harus mengubah kebijakan pemerintah daerah yang didukung oleh Pemprov dan meminta pemkab/pemkot untuk tidak lagi menjual bahan pokok, namun bisa menghasilkan bahan jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Untuk mewujudkan hal itu dia menyatakan siap menggandeng investor yang dapat mendirikan industri pengolahan.

Untuk sementara ini, pemprov Kalbar telah membangun pondasi awal hal tersebut dengan membangun pelabuhan laut dan pembenahan sarana infrastruktur besar lainnya baik, termasuk pengembangan terminal antar negara, bandara dan sumber energi pendukung yang juga telah dibangun, seperti PLTU yang ada di Kabupaten Mempawah.

"Kita tahu, Kalimantan Barat ini memiliki luas lebih besar dari Pulau Jawa dan karena lahannya sangat luas dan masih banyak yang kosong yang bisa kita maksimalkan untuk lahan pertanian. Namun, untuk memaksimalkan potensi pertanian dengan luas lahan yang ada ini, hal yang harus diutamakan adalah pembenahan tata ruang, agar ketika lahan pertanian ini sudah ditetapkan luasnya, maka nantinya jangan sampai dialihfungsikan," tuturnya.

Selain memiliki kawasan yang luas, lahan di Kubu Raya semuanya subur dan itu sudah dibuktikan dari hasil riset karena semua lahan di Kalbar bisa ditanami dengan semua jenis tanaman, termasuk tanaman pangan.

"Tinggal bagaimana kita menentukan komoditas yang paling potensial dan bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Yang terjadi selama ini adalah semua tanaman yang ada ingin tanam, sehingga tidak ada produk yang diunggulkan," katanya.

Menurutnya, pola itu yang harus diubah karena Kalbar harus memiliki potensi tanaman unggulan yang bisa menjadi ciri khas dari Kalbar dan bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan pemerintah.

(KR-RDO/R010)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015