Pangkalan Bun (Antara Kalbar) - Wabah kumbang tanduk yang meluas membuat petani kewalahan untuk mengendalikannya, untuk itu PT Indotruba Tengah (PT ITH) bekerja sama dengan petani untuk mengatasinya.

Manager PT Indotruba Tengah (ITH) kebun Sekunyir, Dodik Prayitno mengatakan, petani desa yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) 'Harapan Maju', mengeluhkan serangan hama endemik kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L) yang menimpa kebun kelapa sawit di desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kalimantan Tengah.

Bahkan petani yang tergabung dalam Gapoktan ini merasa kewalahan menghadapi serangan kumbang tanduk sejak September 2014 lalu.


"Untuk mengatasi hal itu, PT Indotruba Tengah (PT ITH) berkomitmen untuk membantu petani mengendalikan penyebaran hama tersebut" jelasnya.

Selain itu kata Dodik Prayitno lahan kebun kelapa sawit Sekunyir yang dikelola oleh PT ITH, juga berbatasan langsung dengan Desa Amin Jaya, dan meski Saat ini, di lahan kebun Sekunyir sedang dilakukan proses replanting, Namun dipastikan replanting ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang berkelanjutan, untuk menghindari munculnya kumbang tanduk.

PT ITH menurutnya telah terlibat membantu memberantas kumbang tanduk ini sejak awal hama tersebut menyerang kebun warga, pada September 2014 dalam bentuk bantuan berupa obat sexpheromone, perangkap pherotrap.

"Untuk mengukur efektivitas pengendalian hama kumbang tanduk, dua hari sekali dilakukan pengamatan terhadap perangkap pherotrap, dan dua bulan sekali dilakukan penggantian obat sexpheromone, disamping itu juga diberikan bantuan obat pelindung tanaman Alica" katanya.

PT ITH melakukan metode pengendalian hama ini secara mekanis, fisik, biologi dan kimiawi. Dengan metode ini, diharapkan populasi maupun intensitas serangan hama kumbang tanduk mengalami penurunan. Sehingga, pada akhirnya akan memperbaiki kondisi tanaman petani di sekitar lahan kebun PT ITH.

"Upaya PT ITH dalam pengendalian hama ini dilakukan sesuai arahan dari DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat dan dibantu Dinas Perkebunan Propinsi dan Kabupaten" katanya menambahkan.

Proses pengendalian hama kumbang tanduk ini sudah lamadilakukan oleh PT ITH tambah Dodik Prayitno, sejak Oktober 2014 hingga Januari 2015, PT. ITH telah memberikan total bantuan sebanyak 40 unit pherotrap (dengan obat sexpheromone 40 sachet), yang direalisasikan pada tanggal 13 Oktober 2014 dan tanggal 27 Januari 2015.

Selanjutnya, melakukan monitoring terhadap pherotrap yang terpasang secara berkala, serta dilakukan pengambilan kumbang tanduk yang tertangkap setiap dua hari sekali.

Pada November 2014 pengendalian hayati dilakukan dengan menyebarkan jamur metarizium anisopiae pada sisa cacahan pohon tumbang dan tepung jagung yang mengandung jamur metarizium, pasir untuk memudahkan penyebaran, dan air untuk menjaga kelembaban.

Pengendalian hama tanaman dengan pola ini dilakukan sesuai dengan anjuran Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Tengah yang mengunjungi kebun Sekunyir dan Desa Amin Jaya Aplikasi Kunjungan Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Tengah ke kebun Sekunyir.

Kemudian bulan November 2015, PT. ITH menguatkan komitmen memberantas hama kumbang tanduk di lahan desa Amin Jaya dengan bekerjasama dan mendukung Dinas Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat dalam menyusun program pengendalian hama terpadu.

Komitmen ini dicapai sesuai arahan DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat dalam konsolidasi lintas sektor dalam membasmi hama kumbang tanduk.

Dan pada bulan Maret 2015 PT. ITH memberikan bantuan berupa obat pelindung tanaman Alica sebanyak450 botol (60 liter). Obat ini diberikan kepada Gapoktan untuk ditebar di kebun lahan petani.

Hal ini dilakukan kata Dodik karena, PT ITH sebagai perusahaan perkebunan yang bertanggung jawab dan bersertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), senantiasa menjalankan praktik-praktik perkebunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku demi pelestarian keberlanjutan lingkungan serta warga sekitar.

?Kepedulian atas pelestarian lingkungan dan warga ini membutuhkan komitmen dan kerja keras. Pengendalian hama terpadu hayati itu dapat dilakukan secara efektif dengan dukungan pemerintah, DPRD, dan pihak terkait lainnya,? tutur Dodik mengakhiiri.

Pewarta: Syafarudin Ariansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015