Putussibau (Antara Kalbar) - Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, belum efektif dan tepat sasaran.

Morpi M warga Desa Nanga Awin Kecamatan Putussibau Utara yang sudah setengah jam menunggu di kantor Pos Putussibau, pada Kamis (16/4) berharap menerima dana PSKS itu.

Karena tak kunjung dipanggil petugas Pos, Morpi pun hanya bisa memandangi dengan muka sedih, ketika rekan-rekannya sesama penerima dana PSKS mendapatkan uang tunai sebesar Rp600 ribu.

Kepada awak media, Morpi mengaku heran, karena sebelumnya ia pernah mendapat dana semacam PSKS tersebut. Itupun menurutnya tidak sesuai dengan yang mesti diterima oleh masyarakat.

"Tahun 2014 saya dapat BLT hanya sebesar Rp90 ribu dari desa. Saya heran,kok cuma segitu," herannya.

Wanita paruh baya yang kesehariannya sebagai petani ini berharap, pemerintah mengkaji kembali data penerima PSKS. Pasalnya masih banyak warga miskin yang mesti mendapat bantuan malah tidak terdata.

"Kita minta agar di data kembali. Mana yang layak dan tidak layak menerima," kata Morpi sambil meninggalkan kantor Pos dengan muka muram.

Terpisah Ani warga Kecamatan Putussibau Utara mengaku senang mendapatkan dana PSKS, karena dapat membantu kebutuhannya sehari-hari. "Bisa juga bantu anak sekolah dan beli beras," ujarnya.

Ani pun mengucap syukur dengan bantuan ini, menunjukkan pemerintah benar-benar peduli dengan masyarakat kecil. "Apalagi sekarang, harga barang melambung tinggi," ujarnya.

Sementara itu Dedi Amrullah Kepala Kantor Pos Putussibau saat ditemui di kantornya mengatakan pembagian dana PSKS yang dilakukan saat itu, merupakan tahap kedua, dimana masyarakat miskin yang memegang Kartu Perlidungan Sosial (KPS) bisa mengambil uangnya.

"Hari ini kami salurkan dana PSKS untuk tiga bulan sebesar Rp600 ribu," ucapnya.

Untuk masyarakat yang namanya tertera di kantor pos, namun tak ada memegang kartu, mereka tetap bisa mendapatkan haknya dengan catatan membawa surat kehilangan kartu dari desa.

"Barusan tadi ada warga yang tak bisa mengambil uangnya, tapi kami suruh buat surat kehilangan dulu," ujarnya.

Ditambahkan Dedi, untuk tahap kedua ini, pihaknya akan menyalurkan dana tersebut kepada sekitar 3.000 masyarakat Putussibau dan sekitarnya.

"Untuk kecamatan yang jauh-jauh itu sudah ada yang mengurusnya," tutup Dedi.

Pewarta: Andre

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015