Jakarta (Antara Kalbar) - Mata uang rupiah harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri di tengah masih banyak transaksi keuangan yang menggunakan mata uang selain rupiah di Tanah Air, kata Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Waluyo.

"Pergerakan rupiah harus tetap dijaga dalam tingkatan terjangkau untuk keperluan ekonomi dan tentu harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," ujar Dody saat uji kelayakan dan kepatutan calon deputi gubernur BI di Komisi XI DPR, Jakarta, Senin.

Untuk itu, lanjut dia, strategi komunikasi di seluruh lapisan masyarakat harus dilakukan secara intensif, sehingga mampu memberi sinyal yang jelas bagi pasar dan menguatkan nilai tukar rupiah.

Stabilisasi nilai tukar rupiah salah satu program dari Catur Program Kerja Utama yang disampaikan Waluyo.

Adapun upaya yang perlu dilakukan untuk penguatan kebijakan dalam menjaga stabilitas rupiah yakni dengan menjaga pasokan dan keperluan valas di dalam negeri.

"Upaya lainnya yakni dengan mewajibkan penggunaan rupiah melalui program Cinta Rupiah juga menurunkan dolarisasi," kata dia.

Dody menambahkan, perlu juga digalakkan penggunaan local currency settlement untuk transaksi perdagangan dan investasi, sebagaimana sudah dilakukan dengan Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Pada Senin ini, Komisi XI menggelar uji kelayakan dan kepatutan tiga Calon Deputi Gubernur BI yakni Dody Waluyo, Erwin Rijanto, dan Hendy Sulistiowati. Waluyo yang pertama diuji.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015