Sungai Raya (Antara Kalbar) - Beberapa kepala desa yang ada di Kubu Raya Kalbar mengungkapkan sampai saat ini masih banyak perusahaan yang berinvestasi di desa mereka namun belum mengeluarkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Sebagian perusahaan yang berada di desa kami belum melaksanakan CSR, sehingga keberadaan perusahaan selama ini belum dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap masyarakat di desa kami," kata Kepala Desa Mega Timur, Adam usai menghadiri kegiatan sosialisasi Perbup No. 36 Tahun 2014 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan kepada para camat dan kades di lingkungan Pemkab Kubu Raya, Senin.

Adam menjelaskan, di sekitar desa Mega Timur ada sekitar belasan perusahaan. Namun, dari seluruh perusahaan yang ada baru PT.BPK yang menjalankan CSR selama tiga tahun terakhir.

Namun memasuki tahun keempatnya PT.BPK pun juga tidak menjalankan CSR lantaran pihak perusahaan berdalih akan dikeluarkannya perbup terkait CSR, sehingga perusahaan belum mengucurkan anggaran CSR kepada masyarakat desa Mega Timur

"Selama tiga tahun terakhir ini perusahaan sudah menyepakati perjanjian kepada masyarakat bahwa tiap tahunnya akan membangun jalan sepanjang 1 kilometer. Namun memasuki tahun keempat pengerjaan berhenti, mudah-mudahan dengan adanya perbup ini pihak perusahaan menghindar namun semakin dekat ke masyarakat, pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten," tuturnya.

Selain PT.BPK ada sebelas perusahaan penangkaran ikan Arwana yang berada di desa Mega Timur dan kesebelas penangkaran itu sama sekali tidak pernah menjalankan program CSR nya, bahkan perusahaan tidak kooperatif kepada pihak pemerintahan desa.

"Karena perbup ini mengatur seluruh perusahaan tanpa memandang jenis usaha,maka kami berharap perusahaan penangkaran ini juga menjalankan CSR nya yang selama ini tidak pernah dilaksanakan," kata Adam.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Tanjung Harapan Kecamatan Batu Ampar Juheran mengatakan ia belum pernah mengetahui apa saja program CSR dari perusahaan yang ada di Desanya.

"Saya pernah menghubungi perusahaan untuk meminta bantuan pembangunan desa, perusahaan beralasan kepala desa yang lama sudah banyak menggunakan dana dari perusahaan, agar kami dapat mempertegas perusahaan untuk dapat mengucurkan dana CSRnya," kata Juheran.

Di desa Tanjung harapan ada satu perusahaan yang cukup besar yakni PT.Bina Operasi Semesta (BIOS) yamg sudah beroperasi sekitar enam tahun di desa Tanjung harapan.

"Namun selama ini kami belum tau apa kontribusi yang diberikan perusahaan kepada masyarakat sekitar, dengan adanya perbup ini maka dapat mengikutsertakan pihak perusahaan dalam musrenbang," tuturnya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015