Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis
meminta para perajin dan penjual batu permata di Kalbar agar tidak
menipu konsumen dan selalu mengutamakan aspek kelestarian lingkungan.
"Saya minta kepada para penjual dan perajin batu permata di Kalbar, jangan tipu-tipu pembeli. Ini demi nama baik Kalbar dan sumber alamnya yang selama ini memang sudah sangat terkenal dan memiliki potensi besar," kata Cornelis saat menutup secara resmi pemeran batu permata asli Kalbar yang dilaksanakan di Rumah Radakng, Senin.
Dia menyebutkan, pameran batu permata kali ini merupakan yang ketiga dilaksanakan di rumah Radakng dan selama ini peminatnya selalu ramai. Itu menunjukkan bahwa potensi batu permata yang ada di Kalbar memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Cornelis menyebutkan, Kalbar memiliki sumber batu mineral yang sangat baik, salah satunya adalah batu kecubung yang merupakan batu mineral kuarsa berstruktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika (silikon dioksida) dengan tingkat kekerasan 7,0 Mohs.
Keunikan warga batu permata jenis kecubung ini mempunyai daya tarik sendiri yang tidak dimiliki jenis batu mulia lainnya.
Jenisnya antara lain kecubung ungu, biru laut, kehijauan, merah kopi, kecubung teh dan kecubung jernih. Batu jenis ini melimpah di Kabupaten Ketapang yang tersebar di Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Marau, Kecamatan Manis Mata, dan Kecamatan Kendawangan.
Sementara kecubung air, kapas, rambut, bulu, karang, awan, kinyang, kecubung jarum emas dan kecubung lumut hanya ada di Kabupaten Sambas yakni di Desa Sempalai, Kecamatan Tebas dan Desa Sempalai Sempedang, Kecamatan Sebawi.
"Namun, sayangnya potensi batu tersebut belum mendapatkan sentuhan teknologi pengolahan yang baik. Untuk itu ke depan, kita akan memberikan pelatihan kepada perajin batu agar bisa memoles batu permatanya lebih baik lagi," katanya.
Dia menambahkan, agar masyarakat tidak tertipu saat membeli batu permata, khususnya yang asli Kalbar, untuk mengecek keaslian batu, masyarakat bisa melakukan pengecekan di Dinas Pertambangan Kalbar.
Namun, dia berpesan, dengan banyaknya peminat dan besarnya potensi batu permata yang ada di Kalbar, jangan sampai mengakibatkan masyarakat mengesampingkan aspek kelestarian lingkungan.
"Jangan pula, akibat penambangan batu permata ini lalu masyarakat ramai-ramai merusak lingkungan dan ekosistem yang telah ada. Tetap utamakan kearifan lokal dan menjaga lingkungan kita," tuturnya.
Ditempat yang sama, Ketua Dekranasda Kalbar, Frederika Cornelis juga mengharapkan, para perajin batu yang ada di Kalbar bisa memberikan kualitas terbaik kepada para pembeli, jangan sampai memberikan batu palsu atau dari bahan sintetis. Karena saat membeli batu beberapa waktu lalu, si penjual bilang asli, tapi ketika di cek, ternyata batu itu palsu dan terbuat dari plastik.
"Jadi, saya benar-benar minta kepada para perajin batu agar bisa menjual batu khas Kalimantan Barat secara jujur dan bisa mempromosikan batu khas Kalbar dengan baik sehingga bisa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat luar untuk membelinya," kata Frederika
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Saya minta kepada para penjual dan perajin batu permata di Kalbar, jangan tipu-tipu pembeli. Ini demi nama baik Kalbar dan sumber alamnya yang selama ini memang sudah sangat terkenal dan memiliki potensi besar," kata Cornelis saat menutup secara resmi pemeran batu permata asli Kalbar yang dilaksanakan di Rumah Radakng, Senin.
Dia menyebutkan, pameran batu permata kali ini merupakan yang ketiga dilaksanakan di rumah Radakng dan selama ini peminatnya selalu ramai. Itu menunjukkan bahwa potensi batu permata yang ada di Kalbar memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Cornelis menyebutkan, Kalbar memiliki sumber batu mineral yang sangat baik, salah satunya adalah batu kecubung yang merupakan batu mineral kuarsa berstruktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika (silikon dioksida) dengan tingkat kekerasan 7,0 Mohs.
Keunikan warga batu permata jenis kecubung ini mempunyai daya tarik sendiri yang tidak dimiliki jenis batu mulia lainnya.
Jenisnya antara lain kecubung ungu, biru laut, kehijauan, merah kopi, kecubung teh dan kecubung jernih. Batu jenis ini melimpah di Kabupaten Ketapang yang tersebar di Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Marau, Kecamatan Manis Mata, dan Kecamatan Kendawangan.
Sementara kecubung air, kapas, rambut, bulu, karang, awan, kinyang, kecubung jarum emas dan kecubung lumut hanya ada di Kabupaten Sambas yakni di Desa Sempalai, Kecamatan Tebas dan Desa Sempalai Sempedang, Kecamatan Sebawi.
"Namun, sayangnya potensi batu tersebut belum mendapatkan sentuhan teknologi pengolahan yang baik. Untuk itu ke depan, kita akan memberikan pelatihan kepada perajin batu agar bisa memoles batu permatanya lebih baik lagi," katanya.
Dia menambahkan, agar masyarakat tidak tertipu saat membeli batu permata, khususnya yang asli Kalbar, untuk mengecek keaslian batu, masyarakat bisa melakukan pengecekan di Dinas Pertambangan Kalbar.
Namun, dia berpesan, dengan banyaknya peminat dan besarnya potensi batu permata yang ada di Kalbar, jangan sampai mengakibatkan masyarakat mengesampingkan aspek kelestarian lingkungan.
"Jangan pula, akibat penambangan batu permata ini lalu masyarakat ramai-ramai merusak lingkungan dan ekosistem yang telah ada. Tetap utamakan kearifan lokal dan menjaga lingkungan kita," tuturnya.
Ditempat yang sama, Ketua Dekranasda Kalbar, Frederika Cornelis juga mengharapkan, para perajin batu yang ada di Kalbar bisa memberikan kualitas terbaik kepada para pembeli, jangan sampai memberikan batu palsu atau dari bahan sintetis. Karena saat membeli batu beberapa waktu lalu, si penjual bilang asli, tapi ketika di cek, ternyata batu itu palsu dan terbuat dari plastik.
"Jadi, saya benar-benar minta kepada para perajin batu agar bisa menjual batu khas Kalimantan Barat secara jujur dan bisa mempromosikan batu khas Kalbar dengan baik sehingga bisa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat luar untuk membelinya," kata Frederika
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015