Putussibau (Antara Kalbar) - Menjelang Pilkada Kabupaten Kapuas Hulu akhir tahun mendatang, masyarakat di Dusun Sungai Utik, Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, mengeluarkan pernyataan sikap.
       Sebagai buntut minimnya pembangunan di daerah itu, mereka menyatakan tidak akan terlibat dalam kepanitiaan pilkada.
       Kepala Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu, Raymundus Remang menuturkan, hal itu sesuai surat tanggal 24 April 2015 oleh Kadus Sungai Utik, Pius Agustinus Inam yang berkirim surat kepada Pemda Kapuas Hulu. "Surat itu diketahui saya selaku kepala desa Batu Lintang," ujar Raymundus Remang
      Dikatakan Raymundus, masyarakat Dusun Sungai utik menyatakan sikap tak bersedia terlibat dalam susunan kepanitiaan maupun persiapan dan tahapan Pilkada 2015 dengan alasan selama ini aspirasi masyarakat tidak direalisasikan. Misalnya penerangan berupa listrik/ PLN di Dusun Sungai utik.
      "Kami sudah berkali-kali mengajukan poposal tentang penerangan listrik/ PLN," kata Raymundus. Bahkan, lanjut Raymundus, permohonan agar daerah Sungai Utik dan sekitarnya itu dialiri  listrik sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 1978 tetapi tidak ada tanggapan.
    Surat tersebut ditandatangani 116 warga masyarakat dusun Sungai Utik dan diketahui Kepala Desa Batu Lintang  dan Kadus Sungai Utik.
      Ditambahkan Raymundus, masyarakat Dusun Sungai Utik merasa kecewa karena selama ini merasa selalu berperan aktif mendukung pembangunan pemerintah Kapuas Hulu. "Masyarakat Dusun Sungai Utik merasa kecewa karena sampai saat ini belum ada penerangan listrik baik PLN, PLTS maupun PLTMH," paparnya.
        Menurut Raymundus, dampak belum adanya listrik sangat terasa, terutama bagi anak-anak sekolah di daerah itu. Ketika malam hari hendak belajar, mereka hanya menggunakan lampu minyak dengan penerangan seadanya.
      "Yang ada genset paling pakai genset," ucap Raymundus.
        Sementara dua dusun yang mengapit Dusun Sungai Utik yaitu Dusun Pulan dan Dusun Mungguk kini sudah mendapat fasilitas penerangan listrik PLN. "Masyarakat merasa dianak tirikan," ucap Kades Raymundus dengan nada kecewa.

Pewarta: Andre

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015