Ketapang (Antara Kalbar) - Seorang kontraktor di Ketapang mengalami kerugian setidaknya Rp240 juta setelah perampok memecahkan kaca mobil Toyota Rush miliknya di depan sebuah warung kopi tepat di depan Kantor Dinas Pendidikan setempat, di Jalan S Parman, Jumat pagi.
Abdurahim, sang kontraktor menuturkan, ia mengaku tidak tahu pasti kapan peristiwa itu terjadi. Ia menjelaskan,
sebelum memarkir mobilnya di sebelah warung kopi tempat dimana dirinya biasa berkumpul dengan teman-temannya, Abdurahim mengaku telebih dahulu mengambil uang proyek miliknya sebesar Rp240 juta di Bank BPD yang terletak di Jalan Merdeka Komplek Pasar Lama.
sebelum memarkir mobilnya di sebelah warung kopi tempat dimana dirinya biasa berkumpul dengan teman-temannya, Abdurahim mengaku telebih dahulu mengambil uang proyek miliknya sebesar Rp240 juta di Bank BPD yang terletak di Jalan Merdeka Komplek Pasar Lama.
Ia bersama rekannya jam 09.00 ke Bank BPD mengambil duit pencairan proyek. Kemudian, dari bank, langsung duduk di warung kopi depan Dinas Pendidikan sambil menunggu orang Diknas. "Saya tidak sadar kapan mobil saya dipecahkan," katanya.
Uang itu sendiri disimpan di dalam sebuah kantong dan diletakkan di kursi depan. Bukan sekali dua kali ia nongkrong di warung kopi itu.
"Saya sudah sering ngumpul di situ bersama teman-teman, disitupun juga ramai," katanya.
Menurutnya, dari keterangan pemilik warung, diketahui ada dua orang yang dicurigai sebegai pelaku lantaran bolak-balik membeli es di warung tersebut.
Sementara itu, Wakapolres Ketapang Kompol Sahroni Tohir mengaku, kasus pecah kaca ini harus menjadi peringatan bagi masyarakat Ketapang lantaran mulai sering terjadi dan rawan kembali terjadi. "Apalagi dalam kurun waktu satu bulan belakangan sudah dua kali terjadi kasus pecah kaca," kata dia.
Pada kejadian pertama, dari 3 pelaku baru 2 orang yang tertangkap dan diduga satu orang yang belum tertangkap yang kembali menjalankan aksinya pada kasus kedua ini.
Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya lebih berhati-hati dalam memarkir kendaraan, apalagi setelah melakukan transaksi baik penarikan maupun penyetoran uang baik di bank maupun tempat lainnya.
Selain itu, juga supaya tidak meninggalkan tas berisi uang atau benda berharga lainnya di dalam kendaraan.
"Kita imbau kepada tempat-tempat perbelanjaan, bank-bank, agar memasang CCTV untuk memudahkan memantau pelaku kejahatan yang beraksi di lokasi-lokasi tersebut," katanya mengingatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015