Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak belum bisa memastikan kapan pembagian tiga kartu sakti (Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar), kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kota setempat, Imran.

"Selain belum mengetahui kapan akan dibagikannya tiga kartu sakti itu, kuota penerima tiga kartu itu, untuk Kota Pontianak juga tidak kami ketahui, karena itu kewenangan pemerintah pusat," kata Imran di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan pihaknya saat ini baru menerima informasi dari pemerintah pusat terkait perbaikan untuk verifikasi masyarakat penerima PBI (penerima bantuan iuran) di Kota Pontianak.

"Hingga saat ini kami belum menerima perintah untuk pembagian tiga kartu sakti tersebut. Biasanya kami akan dipanggil ke pusat kalau memang dalam waktu dekat akan dibagikan pada masyarakat yang berhak," ungkap Imran.

Menurut dia, data masyarakat penerima tiga kartu sakti tersebut bersumber dari TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). "Dari TNP2K yang nantinya mengesahkan masyarakat-masyarakat penerima kartu sakti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengharapkan Badan Pusat Statistik menyajikan data akurat untuk penerima tiga kartu sakti guna menghindari polemik dalam penyalurannya.

"Intinya kami sudah siap menerima dan untuk penyalurannya, SKPD terkait, yakni Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tentu sudah memiliki program sendiri untuk penerapannya," katanya.

Namun, katanya, dalam penyaluran kartu-kartu tersebut pihaknya memerlukan data yang akurat dari masyarakat yang berhak menerimanya. Mengingat sejauh ini, masih ada beberapa program sosial yang ditujukan untuk masyarakat miskin yang belum tepat sasaran.

Wagub Kalbar berharap masyarakat yang mampu jangan sampai mengambil yang bukan haknya, dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memang benar-benar tidak mampu untuk mendapatkan bantuan tersebut.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015