Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat menyalurkan bantuan uang tunai bagi 400 guru ngaji dengan masing-masing menerima Rp1,8 juta.
"Hari ini ada 400 guru ngaji tradisional se-Kota Pontianak menerima bantuan biaya operasional masing-masing Rp1,8 juta per orang dari Pemerintah Kota Pontianak," ujar Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat menyerahkan secara simbolis bantuan operasional di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa.
Ia berharap melalui bantuan tersebut para guru ngaji akan semakin bersemangat dalam mengajarkan anak-anak mengaji dan memahami ilmu agama Islam. Mulai dari belajar membaca Al Quran, pengenalan huruf maupun tajwid, hingga belajar fiqih, tata cara salat, wudhu dan lain sebagainya.
“Sehingga bisa membaca Al Quran dengan baik, memahami dan mengamalkannya,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pendidikan agama Islam sebagai pondasi dasar kehidupan. Pendidikan agama Islam merupakan pondasi dasar yang sangat penting untuk kehidupan di dunia dan akhirat.
“Pendidikan ini harus dimulai sejak usia dini bahkan sampai akhir hayat," kata Bahasan.
Wakil Wali Kota juga berpesan kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah anak-anak terlibat dalam pergaulan yang negatif.
“Orang tua harus mengawasi anak-anaknya, ke mana dia pergi, juga harus ditanya, bersama siapa dan sedang apa. Apalagi ketika pulang sampai larut malam," pesannya.
Bantuan untuk guru ngaji tradisional ini telah diberikan oleh Pemkot Pontianak sejak tahun anggaran 2009.
Selain itu, pada 2025 ini, Pemkot Pontianak dalam program 100 hari kerja akan menambah kuota jumlah guru ngaji dan fardu kifayah sebanyak 2.000 orang dengan dana yang dibutuhkan sebesar Rp3,6 miliar.