Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, bersinergi dalam mengatasi kemiskinan di antaranya melalui program tahunan "Teladan Pemimpin Membayar Zakat".
"Program ini bertujuan untuk menggalang dana zakat dari para pejabat dan pemimpin di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat menunaikan zakatnya yang diterima langsung oleh Baznas Kota Pontianak, Jumat.
Edi mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pontianak untuk berkolaborasi dengan Baznas Kota Pontianak dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial di Kota Pontianak.
"Saya tertarik dengan program yang bisa kita kerjasamakan dengan Baznas Kota Pontianak, terutama terkait dengan masalah-masalah sosial, kemiskinan, dan masyarakat yang memerlukan bantuan," kata dia.
Edi menekankan pentingnya kolaborasi untuk menangani berbagai permasalahan di bidang sosial, kesehatan, dan pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Menurut dia, kolaborasi tersebut dapat diwujudkan melalui rapat-rapat koordinasi dan transparansi program.
"Kekurangan yang dihadapi oleh OPD bisa di-cover oleh Baznas. Tinggal nanti capaian yang terukur tentunya bisa kita dapatkan untuk menilai manfaat dari apa yang sudah dilakukan selama ini oleh Baznas," ujarnya.
Edi juga mengingatkan kepada para kepala OPD untuk membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di masing-masing OPD. Ia menyebutkan bahwa di beberapa instansi seperti Kementerian Agama Kota Pontianak, gaji pegawai Muslim langsung dipotong 2,5 persen untuk zakat.
"Apakah kita juga bisa seperti itu, terutama yang Muslim? Apakah nanti otomatis dipotong atau disetor sendiri khususnya yang 2,5 persen ini?" katanya.
Menurut dia, permasalahan sosial atau kemiskinan tidak bisa ditangani sendiri, tetapi memerlukan kolaborasi dan sinergi untuk mencari model atau cara mengatasinya.
"Kalau kita diamkan, semakin banyak permasalahan yang ada. Ini membawa kesan buruk bahwa pemerintah ini ke mana. Pemerintah ini termasuk mungkin Baznas di dalamnya, walaupun itu tidak bagian langsung di bawah Pemerintah Kota Pontianak,” tutur Edi.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Pontianak Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Pontianak atas dukungan terhadap program-program Baznas.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wali Kota yang sudah mendukung program-program Baznas, sehingga kami di Baznas Kota Pontianak bisa bekerja dengan nyaman," ucapnya.
Sulaiman menjelaskan bahwa Baznas Kota Pontianak akan menyelaraskan program-programnya dengan dinas-dinas di lingkungan Pemkot Pontianak, terutama dalam penanganan kemiskinan.
"Kami terbuka lebar kepada dinas-dinas yang berkaitan untuk sinergi dalam penanganan kemiskinan yang ada di Kota Pontianak," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Baznas bekerja sesuai dengan ketentuan syariah Islam dan diatur oleh undang-undang.
"Kita juga diaudit syariah oleh Kementerian Agama, sehingga pendistribusiannya harus disesuaikan dengan syariah Islam," kata Sulaiman.
Berdasarkan data, Kota Pontianak urutan kedua angka kemiskinan terendah se- Kalimantan Barat pada 2024. Angka kemiskinan di Kota Pontianak pada 2024 tercatat 4,20 persen atau turun 0,25 persen jika dibandingkan dengan 2023 yang menyentuh angka 4,45 persen.