Jakarta (Antara Kalbar) - Pemanfaatan sistem teknologi informasi di rumah sakit untuk menunjang pelayanan medis dan teknis di Indonesia dinilai belum optimal.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada), Nur Abadi, di Jakarta, Jumat, mengatakan dari seluruh rumah sakit di Indonesia, baru segelintir yang memiliki sistem TI yang baik dan itu pun masih belum komprehensif sehingga sebagian proses administrasi masih harus dilakukan secara manual.
"Pembangunan sistem informasi di rumah sakit masih belum komprehensif sehingga bila dilakukan audit, hasilnya pasti bermasalah. Hal ini karena dari awal tidak dilakukan pembangunan sistem yang terintegrasi," katanya.
Padahal, lanjutnya, pemanfaatan sistem TI yang baik akan sangat membantu rumah sakit dalam pengelolaan, proses bisnis lebih lancar, dan yang paling utama, pelayanan kepada pasien akan bisa dilakukan secara lebih cepat, lebih baik dan lebih akurat.
Menurut dia, dengan sistem TI yang baik, pasien yang melakukan kunjungan rutin ke poliklinik tidak perlu antri terlalu lama di bagian pendaftaran.
"Pasien rawat inap juga bisa mendapatkan kepastian ketersediaan kamar inap secara lebih cepat karena informasi dari bangsal rawat inap bisa dilihat langsung oleh bagian pendaftaran," katanya.
Nur Abadi lebih lanjut menjelaskan bahwa salah satu manfaat penerapan sistem TI yang baik adalah transparansi.
"Dengan sistem TI yang benar, tidak akan terjadi fraud dalam hal pelayanan dan masyarakat akan diuntungkan," ujarnya.
Publik tentu masih ingat dengan kasus biaya tambal gigi bernilai fantastis yang dialami pasien di sebuah rumah sakit di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.
Dengan sistem TI yang baik, seluruh proses perawatan dan biaya akan terdata dengan baik dan slip pembayaran akan tercetak dari sistem dan bukan menggunakan tulisan tangan.
Manajemen rumah sakit juga bisa mengontrol operasional mereka karena dokter tidak bisa sembarang memberikan layanan atau obat yang tidak sesuai dengan Formularium yang telah ditetapkan.
Untuk itu, rumah sakit perlu memiliki solusi yang komprehensif dan terstruktur sehingga tujuan pemanfaatan sistem TI di rumah sakit bisa tercapai.
(H016/N. Yuliastuti)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada), Nur Abadi, di Jakarta, Jumat, mengatakan dari seluruh rumah sakit di Indonesia, baru segelintir yang memiliki sistem TI yang baik dan itu pun masih belum komprehensif sehingga sebagian proses administrasi masih harus dilakukan secara manual.
"Pembangunan sistem informasi di rumah sakit masih belum komprehensif sehingga bila dilakukan audit, hasilnya pasti bermasalah. Hal ini karena dari awal tidak dilakukan pembangunan sistem yang terintegrasi," katanya.
Padahal, lanjutnya, pemanfaatan sistem TI yang baik akan sangat membantu rumah sakit dalam pengelolaan, proses bisnis lebih lancar, dan yang paling utama, pelayanan kepada pasien akan bisa dilakukan secara lebih cepat, lebih baik dan lebih akurat.
Menurut dia, dengan sistem TI yang baik, pasien yang melakukan kunjungan rutin ke poliklinik tidak perlu antri terlalu lama di bagian pendaftaran.
"Pasien rawat inap juga bisa mendapatkan kepastian ketersediaan kamar inap secara lebih cepat karena informasi dari bangsal rawat inap bisa dilihat langsung oleh bagian pendaftaran," katanya.
Nur Abadi lebih lanjut menjelaskan bahwa salah satu manfaat penerapan sistem TI yang baik adalah transparansi.
"Dengan sistem TI yang benar, tidak akan terjadi fraud dalam hal pelayanan dan masyarakat akan diuntungkan," ujarnya.
Publik tentu masih ingat dengan kasus biaya tambal gigi bernilai fantastis yang dialami pasien di sebuah rumah sakit di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.
Dengan sistem TI yang baik, seluruh proses perawatan dan biaya akan terdata dengan baik dan slip pembayaran akan tercetak dari sistem dan bukan menggunakan tulisan tangan.
Manajemen rumah sakit juga bisa mengontrol operasional mereka karena dokter tidak bisa sembarang memberikan layanan atau obat yang tidak sesuai dengan Formularium yang telah ditetapkan.
Untuk itu, rumah sakit perlu memiliki solusi yang komprehensif dan terstruktur sehingga tujuan pemanfaatan sistem TI di rumah sakit bisa tercapai.
(H016/N. Yuliastuti)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015