Pontianak (Antara Kalbar) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Ali Nasrun mengatakan pemerintah Kalimantan Barat hendaknya segera mencari solusi terbaik mengatasi krisis energi yang terjadi guna mendukung perkembangan dunia investasi dan perekonomian masyarakat.

"Jika berbicara mengenai energi, jelas sangat erat kaitannya dengan kebutuhan dunia industri dan kebutuhan utama dari masyarakat. Namun, dengan kondisi krisis energi yang terjadi di Kalbar jelas ini menghambat pertumbuhan investasi di provinsi ini, untuk itu perlu kita dorong segera pembangunan PLTA dan PLTN di Kalbar ini," kata Ali Nasrun di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, dari informasi yang dia dapat, sudah cukup banyak investor asing yang berniat menanamkan modalnya ke Kalbar, namun selalu terbentur dengan ketersediaan energi, dalam hal ini sumber listrik yang belum memadai.

Menurutnya, Pemprov Kalbar perlu mengambil langkah konkret untuk penyediaan pasokan listrik itu. Salah satunya adalah dengan membuat komitmen bersama pemerintah pusat, untuk membuat pembangkit listrik dari sumber tenaga selain Diesel dan Batu Bara, seperti air dan nuklir.

"Kalau tidak ada komitmen yang jelas dari pemerintah, jelas ini akan sulit dilakukan. Karena untuk pembangunan suatu pembangkit listrik itu memerlukan komitmen kuat dari pemerintah," tuturnya.

Ali Nasrun menambahkan, secara total, konsumsi energi di Indonesia masih berdasarkan konsumsi pada bahan bakar minyak yang mencakup 74 persen dari lima jenis energi yang paling banyak dikonsumsi dalam perekonomian.

Hal tersebut menyiratkan bahwa penggunaan bahan bakar minyak merupakan konsumsi energi yang utama dan memberikan implikasi pada cadangan yang dipunyai oleh Indonesia sendiri dalam mensuplai sumber energi minyak.

Dengan jumlah penduduk yang besar, maka hal ini menjadi perhatian serius dalam mempertimbangkan alternatif penggunaan energi selain bahan bakar minyak yang bisa diterima oleh masyarakat dan relatif murah untuk dijangkau oleh pendapatan masyarakat.

"Jika dilihat dari potensi yang ada di Kalbar, pembangkit listrik tenaga air dan nuklir menjadi salah satu alternatif sumber energi lainnya yang bisa dikembangkan. Tinggal bagaimana menyiasati dampak negatifnya, saya rasa itu bisa jadi jalan keluar terbaik bagi Kalbar untuk mengatasi masalah minimnya pasokan daya listrik," tuturnya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015