Sungai Raya (Antara Kalbar) - Ketua Majelis Ulama (MUI) Kubu Raya, Kalimantan Barat, Zamroni meminta kepada PT PLN cabang Kalbar untuk memaksimalkan pelayanan listrik kepada masyarakat selama bulan Ramadhan mendatang.
"Saat ini untuk daerah Kubu Raya dan Kota Pontianak, bahkan di daerah lainnya sangat sering terjadi pemadaman listrik dan kita khawatir selama Ramadhan nanti, hal ini akan terus berlanjut. Untuk itu, kita minta kepada PLN agar bisa memaksimalkan layanan selama bulan Ramadhan nanti," kata Zamroni di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan, belum lama ini pihaknya sempat berkoordinasi dengan pihak PLN, dari hasil koordinasi tersebut diketahui, salah satu penyebab adanya pemadaman listrik akibat adanya tali kawat layang-layang yang terkena jaringan listrik PLN.
"Karenanya saya mengimbau kepada masyarakat, khususnya kepada para pemain layang-layang agar mencari tempat atau lapangan yang lebih aman untuk bermain layang-layang sehingga bisa menghindari dampak terburuk terkenanya tali kawat layangan dengan jaringan listrik PLN," tuturnya.
Untuk meminimalisasi pemadaman listrik, sebelumnya MUI Kubu Raya juga sempat mendukung adanya wacana MUI Kalbar untuk mengeluarkan fatwa mengharamkan permainan layang-layang mengingat banyaknya dampak buruk yang diakibatkan dari permainan layang-layang tersebut.
Meski mengakui salah satu akibat sering padamnya listrik lantaran tali kawat layangan yang terkena kabel jaringan listrik PLN, namun Zamroni juga mengimbau kepada pihak PLN untuk bisa melakukan evaluasi maksimal di tingkat internal sehingga ke depan bisa lebih maksimal dalam meningkatkan pelayanan bagi pelanggan termasuk masyarakat luas.
Adanya peningkatan jadwal pemadaman listrik di beberapa titik Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya beberapa waktu terakhir juga membuat sebagian masyarakat resah dan berharap agar pemadaman listrik tidak terjadi sepanjang Ramadan hingga puncak Idul Fitri mendatang.
"Bisa dibayangkan kalau selama puasa kerap kali terjadi pemadaman listrik, apalagi di saat bukan puasa, Sahur dan Sholat Tarawih tentunya akan membuat tidak nyaman warga terutama bagi umat Muslim yang sedang beribadah," kata Yanto, salah satu warga Kubu Raya.
Dia Berharap pihak PLN bisa berkomitmen untuk memastikan agar pemadaman listrik bisa diminimalisir bahkan mengupayakan untuk tidak melakukan pemadaman listrik mulai awal Ramadan hingga perayaan Idul Fitri.
"Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, biasanya kalau sudah mau masuk Ramadan sangat sering terjadi pemadaman dan kami sebagai warga berharap agar pemerintah terutama pihak PLN bisa meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dengan berkomitmen memastikan untuk tidak memadamkan lampu sepanjang ramadan hingga lebaran," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Saat ini untuk daerah Kubu Raya dan Kota Pontianak, bahkan di daerah lainnya sangat sering terjadi pemadaman listrik dan kita khawatir selama Ramadhan nanti, hal ini akan terus berlanjut. Untuk itu, kita minta kepada PLN agar bisa memaksimalkan layanan selama bulan Ramadhan nanti," kata Zamroni di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan, belum lama ini pihaknya sempat berkoordinasi dengan pihak PLN, dari hasil koordinasi tersebut diketahui, salah satu penyebab adanya pemadaman listrik akibat adanya tali kawat layang-layang yang terkena jaringan listrik PLN.
"Karenanya saya mengimbau kepada masyarakat, khususnya kepada para pemain layang-layang agar mencari tempat atau lapangan yang lebih aman untuk bermain layang-layang sehingga bisa menghindari dampak terburuk terkenanya tali kawat layangan dengan jaringan listrik PLN," tuturnya.
Untuk meminimalisasi pemadaman listrik, sebelumnya MUI Kubu Raya juga sempat mendukung adanya wacana MUI Kalbar untuk mengeluarkan fatwa mengharamkan permainan layang-layang mengingat banyaknya dampak buruk yang diakibatkan dari permainan layang-layang tersebut.
Meski mengakui salah satu akibat sering padamnya listrik lantaran tali kawat layangan yang terkena kabel jaringan listrik PLN, namun Zamroni juga mengimbau kepada pihak PLN untuk bisa melakukan evaluasi maksimal di tingkat internal sehingga ke depan bisa lebih maksimal dalam meningkatkan pelayanan bagi pelanggan termasuk masyarakat luas.
Adanya peningkatan jadwal pemadaman listrik di beberapa titik Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya beberapa waktu terakhir juga membuat sebagian masyarakat resah dan berharap agar pemadaman listrik tidak terjadi sepanjang Ramadan hingga puncak Idul Fitri mendatang.
"Bisa dibayangkan kalau selama puasa kerap kali terjadi pemadaman listrik, apalagi di saat bukan puasa, Sahur dan Sholat Tarawih tentunya akan membuat tidak nyaman warga terutama bagi umat Muslim yang sedang beribadah," kata Yanto, salah satu warga Kubu Raya.
Dia Berharap pihak PLN bisa berkomitmen untuk memastikan agar pemadaman listrik bisa diminimalisir bahkan mengupayakan untuk tidak melakukan pemadaman listrik mulai awal Ramadan hingga perayaan Idul Fitri.
"Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, biasanya kalau sudah mau masuk Ramadan sangat sering terjadi pemadaman dan kami sebagai warga berharap agar pemerintah terutama pihak PLN bisa meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dengan berkomitmen memastikan untuk tidak memadamkan lampu sepanjang ramadan hingga lebaran," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015