Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengajak semua masyarakat Kalbar untuk lebih memperhatikan kelestarian lingkungan dan menjaga kebersihan Sungai Kapuas untuk kelangsungan hidup generasi penerus yang lebih baik.

"Hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Saya mengajak semua masyarakat Kalbar untuk lebih memperhatikan kelestarian lingkungan agar tidak banyak musibah yang datang," kata Cornelis di Pontianak, Jumat.

Dia mengatakan, saat ini kondisi air Sungai Kapuas sudah semakin buruk. Selain pola hidup masyarakat yang masih suka membuang sampah di sungai, aktivitas penambangan tanpa izin yang terjadi di hulu Sungai Kapuas juga semakin memperburuk kondisi sungai tersebut.

"Makanya saya sangat mendukung rencana pemerintah Kota Pontianak yang akan menjadikan kawasan pinggiran sungai sebagai tempat wisata. Kita harapkan ini bisa menggugah kesadaran masyarakat agar bisa menjaga kelestarian sungai itu," tuturnya.

Cornelis memaparkan, dia tidak ingin Sungai Kapuas menjadi seperti sungai yang ada di negara Tiongkok, yang sebagian besar disulap menjadi jalan. Namun, karena hal itu, yang sekarang ini sedang terjadi gelombang panas dan memakan banyak korban jiwa.

"Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat di Kalbar, untuk selalu menjaga lingkungan, baik di rumah, hutan, dan Sungai Kapuas itu sendiri," ujarnya.

Mantan Bupati Kabupaten Landak, Kalbar itu mengatakan, pada tahun 2015 ini, perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengangkat tema "Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with Care".

"Artinya, tujuh miliar manusia dengan berbagai keinginannya, menghuni satu bumi. Bumi yang menjadi satu-satunya planet yang bisa dihuni oleh manusia. Dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang terus berlangsung, membuat ekosistem bumi mendekati titik kritis," ujarnya.

Dia memaparkan, PBB melalui UNEP memperkirakan, pada tahun 2050 total penduduk bumi yang diperkirakan mencapai 9,6 miliar. Jika penduduk bumi tetap mempertahankan pola konsumsi dan produksi seperti saat ini, dibutuhkan hingga tiga buah bumi untuk mempertahankan pola hidup dan konsumsi masyarakat dunia, padahal hingga saat ini, bumi tetap menjadi satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh manusia.

"Makanya, saya menekankan agar kita semua bisa mengubah pola hidup kita dengan mempertahankan kearifan lokal dan lebih memperhatikan aspek lingkungan. Karena, kalau kita berbuat seenaknya, tentu berbagai bencana akan mudah datang dan yang rugi kita sendiri," ucapnya. 

(KR-RDO/F003)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015