Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago memberikan kuliah umum
tentang rencana pembangunan nasional kepada mahasiswa Universitas
Tanjungpura Pontianak yang juga dihadiri oleh ormas tokoh masyarakat
Kalbar.
"Tahun ini merupakan akhir dari MDG`s dan kita saat ini dihadapkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Ini tentu menjadi tantangan bagi kita, khususnya bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan, para akademisi dan pihak terkait lainnya untuk membuat perencanaan dan strategi untuk program pembangunan yang berkelanjutan," kata Andrinof saat kuliah umum di Untan Pontianak, Jumat.
Dia memaparkan, dalam membuat program pembangunan, pemerintah harus melibatkan banyak pihak agar pembangunan yang dilakukan menjadi berkualitas dan terus menerus menghasilkan produktivitas serta memberikan manfaat besar kepada masyarakat luas.
Andrinof menambahkan, proses pembangunan yang berkelanjutan juga harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan serta menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat seluas-luasnya agar mampu menyerap tenaga kerja dan memperkecil angka pengangguran.
"Terkait hal tersebut, kita berharap perekonomian wilayah dan nasional pada tahun 2016 mendatang bisa meningkat. Khususnya untuk perekonomian di Kalimantan Barat diprediksi bisa tumbuh sebesar 6,0 persen, jika program pembangunan yang saat ini telah dijalankan bisa dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan," tuturnya.
Dalam upaya mencapai berbagai sasaran pembangunan di Kalimantan Barat, Andrinof mengatakan, diperlukan penyelarasan antara perencanaan pembangunan nasional dengan daerah, baik untuk rencana pembangunan jangka menengah maupun tahunan.
Menurutnya, hal itu harus disesuaikan dengan kondisi, potensi dan karakteristik daerah yang disesuaikan dengan pembagian urusan pemerintah, antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi kabupaten/kota yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.
"Salah satu langkah tepat yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah itu adalah dengan memberdayakan potensi UMKM yang ada dan memaksimalkan keberadaan industri di provinsi ini," tuturnya.
(KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Tahun ini merupakan akhir dari MDG`s dan kita saat ini dihadapkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Ini tentu menjadi tantangan bagi kita, khususnya bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan, para akademisi dan pihak terkait lainnya untuk membuat perencanaan dan strategi untuk program pembangunan yang berkelanjutan," kata Andrinof saat kuliah umum di Untan Pontianak, Jumat.
Dia memaparkan, dalam membuat program pembangunan, pemerintah harus melibatkan banyak pihak agar pembangunan yang dilakukan menjadi berkualitas dan terus menerus menghasilkan produktivitas serta memberikan manfaat besar kepada masyarakat luas.
Andrinof menambahkan, proses pembangunan yang berkelanjutan juga harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan serta menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat seluas-luasnya agar mampu menyerap tenaga kerja dan memperkecil angka pengangguran.
"Terkait hal tersebut, kita berharap perekonomian wilayah dan nasional pada tahun 2016 mendatang bisa meningkat. Khususnya untuk perekonomian di Kalimantan Barat diprediksi bisa tumbuh sebesar 6,0 persen, jika program pembangunan yang saat ini telah dijalankan bisa dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan," tuturnya.
Dalam upaya mencapai berbagai sasaran pembangunan di Kalimantan Barat, Andrinof mengatakan, diperlukan penyelarasan antara perencanaan pembangunan nasional dengan daerah, baik untuk rencana pembangunan jangka menengah maupun tahunan.
Menurutnya, hal itu harus disesuaikan dengan kondisi, potensi dan karakteristik daerah yang disesuaikan dengan pembagian urusan pemerintah, antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi kabupaten/kota yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.
"Salah satu langkah tepat yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah itu adalah dengan memberdayakan potensi UMKM yang ada dan memaksimalkan keberadaan industri di provinsi ini," tuturnya.
(KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015