Sambas (Antara Kalbar) - Pemkab Sambas dan PLN setempat membahas tentang defisit energi listrik yang terjadi di wilayah itu sejak dua tahun terakhir.
Asisten I Bidang Pemerintahan, Arlizen AB mengatakan Pemda tetap berkoordinasi dengan PLN termasuk di tingkat Rayon sambas.
"Pemerintah Daerah bersama pihak PLN sebenarnya telah mengusahakan berbagai upaya untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan kelistrikan,"ujarnya.
Sebelumnya dikatakan pemda dalam hal ini Wakil Bupati Sambas dan pihaknya sempat menggelar pertemuan terbatas dengan PLN Area Singkawang dan Sambas di Ruang Rapat Wakil Bupati Sambas.
Hadir Kabag Keuangan Setda Kabupaten Sambas dan Kasi Energi Mineral dan Air Tanah Dinas PU Bina Marga Sambas. Dari PLN dihadiri langsung Manager Area PLN Singkawang dan Kepala PLN Rayon Sambas.
Pertemuan dengan pihak PLN inipun dijelaskan dia sebagai bentuk kesigapan pihak Pemda mengatasi tidak kondusifnya ditingkat warga terkait defisit energi listrik.
Oleh karena itu Pemda mengharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Sambas untuk lebih bersabar dan menahan diri.
"Kita sama-sama berharap ada perubahan yang nyata dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan kondisi pemadaman bergilir ini, karena Insya Allah pihak PLN juga siap untuk segera mengoperasikan Gardu Induk di Rambi nanti," imbaunya.
Informasi yang dikemukakan pihak PLN pada pertemuan itu, memang benar terjadi defisit energi listrik sebesar 5 (lima) MW di PLTD Sambas. Maka dilakukannya pemadaman bergilir disetiap wilayah kerja PLTD Sambas.
Pemadaman menjadi satu diantara alternatif guna menyiasati defisit itu, dan kondisi tersebut juga terpaksa dilaksanakan meski pada bulan RRamadhan.
Sementara konsumsi listrik di bulan Ramadhan terjadi peningkatan terutama tingkat konsumen rumah tangga, sehingga pemadaman menjadi sering dan lama karena beban puncak penggunaan konsumsi energi listrik lebih tinggi di bulan biasa.
Kondisi lain yang dipaparkan Manajer PLN Area Singkawang, Darmadi pada pertemuan itu dikatakannya adalah mesin PLTD di Sambas mengalami kerusakan 3 unit, perbaikan dalam proses dan memakan waktu cukup lama. Dampaknya pada defisit energi yang sangat besar.
Solusi nyata yang sedang dilakukan pihak PLN adalah mengupayakan percepatan penyelesaian Gardu Induk Sambas di Rambi serta jaringan distribusinya.
Ditargetkan pihak PLN sendiri, percepatan pengoperasian diusahakan dapat terselenggara pada 17 Juli 2015 nanti, walaupun pengoperasian Gardu Induk tersebut hanya bersifat mengurangi defisit energi dan frekuensi pemadaman bergilir di Kabupaten Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Asisten I Bidang Pemerintahan, Arlizen AB mengatakan Pemda tetap berkoordinasi dengan PLN termasuk di tingkat Rayon sambas.
"Pemerintah Daerah bersama pihak PLN sebenarnya telah mengusahakan berbagai upaya untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan kelistrikan,"ujarnya.
Sebelumnya dikatakan pemda dalam hal ini Wakil Bupati Sambas dan pihaknya sempat menggelar pertemuan terbatas dengan PLN Area Singkawang dan Sambas di Ruang Rapat Wakil Bupati Sambas.
Hadir Kabag Keuangan Setda Kabupaten Sambas dan Kasi Energi Mineral dan Air Tanah Dinas PU Bina Marga Sambas. Dari PLN dihadiri langsung Manager Area PLN Singkawang dan Kepala PLN Rayon Sambas.
Pertemuan dengan pihak PLN inipun dijelaskan dia sebagai bentuk kesigapan pihak Pemda mengatasi tidak kondusifnya ditingkat warga terkait defisit energi listrik.
Oleh karena itu Pemda mengharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Sambas untuk lebih bersabar dan menahan diri.
"Kita sama-sama berharap ada perubahan yang nyata dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan kondisi pemadaman bergilir ini, karena Insya Allah pihak PLN juga siap untuk segera mengoperasikan Gardu Induk di Rambi nanti," imbaunya.
Informasi yang dikemukakan pihak PLN pada pertemuan itu, memang benar terjadi defisit energi listrik sebesar 5 (lima) MW di PLTD Sambas. Maka dilakukannya pemadaman bergilir disetiap wilayah kerja PLTD Sambas.
Pemadaman menjadi satu diantara alternatif guna menyiasati defisit itu, dan kondisi tersebut juga terpaksa dilaksanakan meski pada bulan RRamadhan.
Sementara konsumsi listrik di bulan Ramadhan terjadi peningkatan terutama tingkat konsumen rumah tangga, sehingga pemadaman menjadi sering dan lama karena beban puncak penggunaan konsumsi energi listrik lebih tinggi di bulan biasa.
Kondisi lain yang dipaparkan Manajer PLN Area Singkawang, Darmadi pada pertemuan itu dikatakannya adalah mesin PLTD di Sambas mengalami kerusakan 3 unit, perbaikan dalam proses dan memakan waktu cukup lama. Dampaknya pada defisit energi yang sangat besar.
Solusi nyata yang sedang dilakukan pihak PLN adalah mengupayakan percepatan penyelesaian Gardu Induk Sambas di Rambi serta jaringan distribusinya.
Ditargetkan pihak PLN sendiri, percepatan pengoperasian diusahakan dapat terselenggara pada 17 Juli 2015 nanti, walaupun pengoperasian Gardu Induk tersebut hanya bersifat mengurangi defisit energi dan frekuensi pemadaman bergilir di Kabupaten Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015