PBB, New York (Antara Kalbar) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Selasa (14/7) menyambut "hangat kesepakatan bersejarah" yang dicapai di Wina mengenai masalah nuklir Iran, dan menyebutnya "perjanjian bagi nilai dialog".

Sekretaris Jenderal mengucapkan selamat kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Tiongkok dan Rusia-- ditambah Jerman dan Iran karena mencapai kesepakatan itu, demikian isi pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York City, AS.

Ban saat ini berada di Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia, untuk menghadiri konferensi PBB mengenai dana bagi pembangunan.

"Saya tahu bahwa sangat banyak pekerjaan yang dilakukan untuk ini, dan saya memuji tekad dan komitmen para perunding --serta keberanian para pemimpin yang menyetujui kesepakatan yang dikerjakan dengan susah-payah oleh tim mereka di Wina dan tempat lain," kata pernyataan itu.

Kesepakatan baru tersebut, yang dicapai pada akhir upaya diplomatik dua-hari di Wina, menjadi puncak 20 bulan perundingan guna mengakhiri krisis 12-tahun mengenai program nuklir Iran --yang telah dipandang oleh negara Barat dengan kecurigaan.

Teks kesepakatan itu memiliki sebanyak 100 halaman dengan lima lampiran, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Kesepkatan tersebut menjelaskan masalah penting mengenai masalah nuklir Iran, termasuk diredakannya sanksi dan satu rencana aksi, kerja sama teknologi nuklir, komite yang bertugas memantau pelaksanaan, pengekangan kemampuan nuklir Iran dan rancangan mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB, kata beberapa laporan.

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran akan mengirim sebagian besar simpanan nuklirnya ke Rusia, sehingga menghalangi jalur teknisnya untuk membuat bom nuklir.

"Saya berharap --dan tentu saja percaya-- kesepakatan ini akan mengarah kepada kerja sama dan saling pengertian mengenai banyak tantangan keamanan serius di Timur Tengah," kata pernyataan tersebut.

"Itu dapat berfungsi sebagai sumbangan penting bagi perdamaian dan kestabilan di wilayah itu dan luar," katanya. "PBB siap untuk bekerjasama secara penuh dengan semua pihak dalam proses pelaksanaan kesepakatan penting dan bersejarah ini." Kesepakatan menyeluruh tersebut akan dikirim ke Dewan Keamanan PBB dalam waktu dekat dan masih memerlukan pengesahan dari Dewan itu, dan masa sebelum kesepakatan menyeluruh tersebut mulai diterapkan oleh semua pihak bisa berlangsung selama setengah tahun, kata laporan itu.

Kesepakatan tersebut akan menetapkan bahwa resolusi PBB yang berkaitan mengenai sanksi keuangan dan ekonomi terhadap Iran akan dihentikan secara menyeluruh berdasarkan resolusi PBB dan dalam kerangka kerja yang disepakati, kata media Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengkonfirmasi kesepakatan tersebut di Twitter, dan mengatakan itu "memperlihatkan kegiatan keterlibatan yang konstruktif".

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia menyambut baik kesepakatan nuklir tersebut dan dunia akan bernafas lega. Ia menambahkan semua negara yang merundingkan kesepakatan itu telah membuat keputusan berat bagi kestabilan dan kerja sama.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015