Sambas (Antara Kalbar) - Warga Kecamatan Paloh dan Teluk Keramat atau kecamatan paling ujung Kabupaten Sambas, mendesak pemerintah agar segera memperbaiki kerusakan Jalan Sambas-Kartiasa yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.

"Kerusakan Jalan Sambas-Kartiasa sudah berlangsung lama, tetapi sepertinya Pemda Sambas dan pemerintah Provinsi Kalbar tidak peduli sehingga terkesan membiarkan kerusakan jalan itu," kata Elidya salah seorang warga Kecamatan Teluk Keramat, saat dihubungi di Sambas, Sabtu.

Ia menjelaskan, kerusakan jalan itu, sudah berlangsung lebih dari lima tahun, tetapi pemerintah hanya menambal lubang di jalan dengan tanah, bukannya dengan aspal, sehingga ketika musim hujan kondisi jalan tambah berlumpur dan licin, dan musim panas berdebu.

"Waktu yang dibutuhkan untuk melewati Jalan Sambas-Kartiasa yang jaraknya hanya belasan kilometer menjadi lama, yakni sekitar satu jam setengah, karena para pengendara bermotor harus ekstra hati-hati karena banyaknya lubang dan akibat debu jalan itu," ungkapnya.

Padahal, kalau kondisi jalan bagus, untuk jarak jalan sepanjang itu, paling sekitar setengah jam perjalanan, ujar ibu dua anak tersebut.

Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, kerusakan jalan semakin parah karena banyak truk-truk besar bermuatan material melewati jalan itu menuju perbatasan Aruk (Sambas) - Biawak (Malaysia).

"Kami berharap pemerintah segera mengaspal Jalan Sambas-Kartiasa, sehingga transportasi semakin lancar, dan masyarakat yang ingin membawa hasil pertanian mereka ke Sambas menjadi lancar," ujarnya.

Sementara itu, Kirai salah seorang warga Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat berharap, Pemerintah Kabupaten Sambas segera memfungsikan Jembatan Sekura yang telah selesai dibangun sejak belasan tahun lalu, tapi hingga kini belum juga difungsikan.

Ia kecewa dengan lambannya Pemda Sambas dan Provinsi Kalbar dalam membangun akses jalan penghubung itu.

"Karena dampak dari belum terhubungnya kedua kecamatan itu, maka biaya transportasi menjadi mahal, maka harga kebutuhan pokok pasti lebih mahal dibanding kecamatan lainnya yang akses jalannya sudah terhubung dengan baik," kata Kirai.

(A057/N005)



Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015