Sambas (Antara Kalbar) - Kue Lapis belacan, dodol atau labu kuning, lapis kacang, susu, minyak, dan kue ratih dari bahan padi menjadi hidangan utama Lebaran 2015 di Kabupaten Sambas.

"Kami sekeluarga selalu menghidangkan kue lapis belacan, dodol, dan kue ratih dalam menjamu tamu yang Lebaran di rumah, sementara kalau hari pertama juga menghidangkan lontong sayur," kata Mahdina (57) salah seorang ibu rumah tangga di Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat, Sabtu.

Ia menjelaskan masyarakat Melayu Sambas memang sudah terbiasa menghidangkan kue lapis dalam menjamu tamu-tamunya yang bersilaturahim ke rumah-rumah dalam merayakan Lebaran.

"Untuk kue kering kami kurang, paling satu dua macam saja. Tetapi kalau kue lapis bisa lebih dari empat macam," ungkap ibu dua anak tersebut.

Hal senada juga diakui, Larifah (59) salah seorang ibu rumah tangga di Desa Sempalai, Kecamatan Tebas. Dia mengakui Lebaran tanpa menghidangkan kue lapis, dalam menjamu tamu, akan terasa kurang meriah.

"Saya selalu menghidangkan kue lapis, susu, kacang, dan lapis minyak dalam memeriahkan Lebaran," kata ibu tiga anak tersebut.

Menurut dia, tradisi menghidangkan kue lapis di Kabupaten Sambas umumnya sudah menjadi tradisi turun temurun, hingga sekarang dalam menjamu tamu yang berlebaran (bersilaturahim) ke rumah-rumah umat Muslim di kabupaten itu.

Sementara itu, untuk pembuatan kue lapis khas Sambas cukup sederhana, yakni telur bebek atau ayam ras sebanyak 50 butir, kemudian mentega, gula, susu, pengembang kue, dan pewarna secukupnya, kemudian campur lalu dikocok hingga mengembang.

Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan sedikit demi sedikit ke dalam cetakan, setelah itu dimasukkan dalam open pembakar menggunakan kayu atau listrik setelah matang, langkah selanjutnya membakar lapis perlapis hingga adonan itu habis, kata Latifah.

Zaman dahulu, kue lapis khas Sambas dibakar atau diolah dengan kayu agar rasa kue gurih dan nikmat dan sedikit "maser" di lidah. "Sementara kue sekarang agak kering dan tidak "maser" karena sudah diolah atau dibakar menggunakan oven listrik.

Adapun berbagai jenis kue lapis khas Sambas. diantaranya lapis susu, belacan, kacang, minyak, dan lapis agar serta beraneka jenis-jenis lainnya.

Sebelumnya, Pengamat Budaya Sambas, A Muin Ikram menyatakan, tradisi menghidangkan kue lapis khas Sambas tersebut perlu dilestarikan, karena bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi orang luar untuk berkunjung ke Sambas.

"Apalagi rasa kekeluargaan dan kunjung-mengunjungi antartetangga dan kerabat masih kental sehingga perlu dilestarikan," ujarnya.

Tradisi menghidangkan lontong sayur dan kue lapis khas itu mulai ditinggalkan oleh generasi sekarang dengan menampilkan berbagai kue kering yang dulu tidak dikenal oleh masyarakat di Sambas.

(A057/B015) 

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015