Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Sebanyak 80 calon jemaah haji (CJH) dari Kabupaten Melawi mulai mengikuti tahapan manasik haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada 3 September mendatang.
Kasi Haji, Zakat dan Wakaf, Aan Subakir ditemui di kantornya, Selasa mengungkapkan kuota jemaah haji untuk Kabupaten Melawi sebenarnya masih tetap 76 orang. Hanya tahun ini mendapatkan tambahan 4 orang sehingga yang berangkat ke Arab Saudi menjadi 80 orang.
"Tahun ini jemaah haji laki-laki sebanyak 42 orang dan perempuan sebanyak 38 orang. Jemaah haji tertua adalah Bujang Zakaria yang berusia 89 tahun dan termuda adalah Leni Diana dan Yuliati yang berusia 27 tahun," terangnya.
Untuk persiapan sebelum berangkat ke Tanah Suci, Aan mengungkapkan seluruh CJH akan mengikuti manasik mulai dari tingkat kecamatan yang digelar sejak Senin lalu. Dan kemudian dilanjutkan manasik haji tingkat kabupaten mulai 14-15 Agustus besok.
"CJH Melawi akan berangkat dari Nanga Pinoh pada 3 September. Pada 4 September berangkat dari Pontianak menuju embarkasi Batam dan pada 5 September terbang dari Batam menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah," paparnya.
Aan menerangkan, jemaah asal Melawi tergabung dalam kloter 12 gelombang kedua dimana di dalamnya juga ada jemaah haji asal Kapuas Hulu, Landak, Sekadau dan Ketapang. Direncanakan, di Mekkah, para jemaah haji dari Melawi akan ditempatkan di Maktab Shisha nomor 38 yang jaraknya kurang lebih 4 km dari Masjidil Haram.
"Seluruh kloter akan didampingi petugas haji serta tim kesehatan. Tahun ini tidak ada petugas haji dari kabupaten Melawi, hanya untuk tim kesehatan, ada satu petugas yang berasal dari Melawi yakni Budi Candra Effendi," terangnya.
Seluruh calon jemaah, terang Aan telah melunasi biaya haji yang tahun ini ditetapkan 2.559 dolar AS atau kurang lebih Rp35 juta. Nantinya di Batam seluruh jemaah akan menerima "living cost" yang jumlahnya berkisar antara Rp4 juta.
"Living cost ini yang akan dipergunakan untuk berbelanja atau membeli oleh-oleh selama di Tanah Suci," katanya.
Dalam pelaksanaan manasik juga, terang Aan, seluruh jemaah diberikan dua jenis vaksin yakni vaksin meningitis serta vaksin haemophilus influenza untuk mengantisipasi jemaah haji terkena penyakit tersebut selama menjalankan ibadah haji. (Ekos/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Kasi Haji, Zakat dan Wakaf, Aan Subakir ditemui di kantornya, Selasa mengungkapkan kuota jemaah haji untuk Kabupaten Melawi sebenarnya masih tetap 76 orang. Hanya tahun ini mendapatkan tambahan 4 orang sehingga yang berangkat ke Arab Saudi menjadi 80 orang.
"Tahun ini jemaah haji laki-laki sebanyak 42 orang dan perempuan sebanyak 38 orang. Jemaah haji tertua adalah Bujang Zakaria yang berusia 89 tahun dan termuda adalah Leni Diana dan Yuliati yang berusia 27 tahun," terangnya.
Untuk persiapan sebelum berangkat ke Tanah Suci, Aan mengungkapkan seluruh CJH akan mengikuti manasik mulai dari tingkat kecamatan yang digelar sejak Senin lalu. Dan kemudian dilanjutkan manasik haji tingkat kabupaten mulai 14-15 Agustus besok.
"CJH Melawi akan berangkat dari Nanga Pinoh pada 3 September. Pada 4 September berangkat dari Pontianak menuju embarkasi Batam dan pada 5 September terbang dari Batam menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah," paparnya.
Aan menerangkan, jemaah asal Melawi tergabung dalam kloter 12 gelombang kedua dimana di dalamnya juga ada jemaah haji asal Kapuas Hulu, Landak, Sekadau dan Ketapang. Direncanakan, di Mekkah, para jemaah haji dari Melawi akan ditempatkan di Maktab Shisha nomor 38 yang jaraknya kurang lebih 4 km dari Masjidil Haram.
"Seluruh kloter akan didampingi petugas haji serta tim kesehatan. Tahun ini tidak ada petugas haji dari kabupaten Melawi, hanya untuk tim kesehatan, ada satu petugas yang berasal dari Melawi yakni Budi Candra Effendi," terangnya.
Seluruh calon jemaah, terang Aan telah melunasi biaya haji yang tahun ini ditetapkan 2.559 dolar AS atau kurang lebih Rp35 juta. Nantinya di Batam seluruh jemaah akan menerima "living cost" yang jumlahnya berkisar antara Rp4 juta.
"Living cost ini yang akan dipergunakan untuk berbelanja atau membeli oleh-oleh selama di Tanah Suci," katanya.
Dalam pelaksanaan manasik juga, terang Aan, seluruh jemaah diberikan dua jenis vaksin yakni vaksin meningitis serta vaksin haemophilus influenza untuk mengantisipasi jemaah haji terkena penyakit tersebut selama menjalankan ibadah haji. (Ekos/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015