Ketapang (Antara Kalbar) - Antrean kendaraan di SPBU Kota Ketapang pada Senin (24/8) semakin panjang. Seperti di SPBU Jl DI Panjaitan ratusan pengendara motor dan mobil mengantre sejauh lebih dari 500 meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Saya antre sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.15 belum juga bisa mengisi minyak. Lihat saja antreaN di depan saya sekarang masih banyak," kata Heri (31) warga Desa Sukaharja saat antre di SPBU Jl DI Panjaitan.
Ia terpaksa antre karena sudah dua hari pedagang bensin eceran tak berjualan. BaHkan bensin yang ada dimotornya sudah sangat sedikit dan harus diisi. "Kalau tidak antre bisa-bisa saya tak bisa jalan, motor tak ada bensinnya," jelasnya.
Ia menambahkan, karena langkanya premium di Ketapang, ia dan keluarganya jadi kesulitan hendak berpergian termasuk untuk kerja. Dirinya khawatir jika dipaksakan pergi motornya akan kehabisan bensin.
"Kalau bensin di motor sudah sedikit begini mau pergi ke mana-mana takut rasanya. Kalau kehabisan bensin diperjalanan pasti berdorong, kios eceran tak ada jual. Kemaren saja saya lihat belasan orang dorong motor karena habis bensin," ungkapnya.
Diharapkannya pemerintah segera mengatasi persoalan BBM langka di Ketapang. Jika BBM sudah ada ia berharap SPBU untuk buka hingga malam sehingga kondisi di Ketapang kembali normal dan kios eceran banyak lagi berjualan.
"Karena BBM ini kan sudah menjadi kebutuhan kita tiap hari. Kalau tidak ada BBM masyarakat akan resah dan pasti situasi di Ketapang akan kacau. Jadi persoalan BBM ini harus segera diselesaikan pemerintah atau pihak terkait," harapnya.
Sementara itu, Kapolres Ketapang AKBP Hady Poerwanto dan Komandan Kodim Letkol Inf.Saud Edward Tampubolon juga ikut memantau sejumlah tempat pengisian bahan bakar minyak di SPBU seperti .
Lebih lanjut Hady mengatakan, tidak hanya di SPBU, kelangkaan BBM jenis premium juga terjadi ditingkat pengecer di Kota Ketapang. Akibatnya beberapa pengecer premium menaikkan harga BBM hingga mencapai Rp13 ribu sampai Rp15 ribu perliter, dan bahkan ada yang menjual Rp20.ribu perliter," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015