Pontianak (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) menyatakan kapal tanker pengangkut bahan bakar minyak (BBM) sudah bisa masuk ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Senin (24/8) kemarin setelah sempat kandas di muara Sungai Pawan sehingga mengganggu pasokan bahan bakar di daerah itu.
"Kelangkaan BBM jenis premium di Ketapang kemarin dikarenakan tinggi air di muara sungai sedang dangkal karena musim kemarau, sehingga kapal tanker harus menunggu debit air sekitar 3,3 meter yang terjadi Senin kemarin," kata Senior Supervisor Eksternal Relations Marketing Operation Region VI, PT Pertamina Kalimantan, Andar Titi Lestari, saat dihubungi di Balikpapan, Selasa.
Ia menjelaskan setelah kapal tanker bisa masuk dan sudah dipasokkan ke Ketapang, maka mulai pukul 03.00 WIB dini hari tadi, BBM jenis premium sudah mulai didistribusikan ke SPBU-SPBU yang ada di Ketapang.
"Dalam mengatasi kekurangan stok di Ketapang kemarin, kami sudah mendistribusikan BBM dari Depot Pertamina Pontianak menggunakan mobil tangki, tetapi terkendala jaraknya yang cukup jauh, sehingga hanya bisa didistribusikan sekitar 32 kilo liter untuk lima hingga enam SPBU di Ketapang," ungkap Andar.
Andar menambahkan, mulai hari ini pasokan BBM sudah bisa didistribusikan kembali dan selama dua hari ke depan akan disupplai penuh untuk di SPBU-SPBU Ketapang.
Pertamina penyaluran premium di Ketapang sekitar 250 hingga 300 kiloliter per hari, kata Andar.
Sebelumnya, Koordinator Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas Kabupaten Ketapang Yusman mengatakan, terjadinya antrian panjang saat masyarakat yang akan membeli premium karena tanker minyak Pertamina kandas di muara sejak lima hari lalu.
Akibat kelangkaan tersebut, harga premium di Ketapang ditingkat pengecer mencapai Rp13 ribu sampai Rp15 ribu liter dari harga biasanya mencapai Rp8 ribu/liter.
Syamsuddin, salah satu pengecer di Desa Kauman, Ketapang mengakui dinaikkannya harga BBM premium eceran, lantaran sulitnya mendapat BBM jenis tersebut, sehingga dirinya menjual Rp15 ribu/liter.
Menurut dia, harga premium akan kembali normal saat pasokan BBM di Kota Ketapang sudah mulai lancar.
(U.A057/S027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kelangkaan BBM jenis premium di Ketapang kemarin dikarenakan tinggi air di muara sungai sedang dangkal karena musim kemarau, sehingga kapal tanker harus menunggu debit air sekitar 3,3 meter yang terjadi Senin kemarin," kata Senior Supervisor Eksternal Relations Marketing Operation Region VI, PT Pertamina Kalimantan, Andar Titi Lestari, saat dihubungi di Balikpapan, Selasa.
Ia menjelaskan setelah kapal tanker bisa masuk dan sudah dipasokkan ke Ketapang, maka mulai pukul 03.00 WIB dini hari tadi, BBM jenis premium sudah mulai didistribusikan ke SPBU-SPBU yang ada di Ketapang.
"Dalam mengatasi kekurangan stok di Ketapang kemarin, kami sudah mendistribusikan BBM dari Depot Pertamina Pontianak menggunakan mobil tangki, tetapi terkendala jaraknya yang cukup jauh, sehingga hanya bisa didistribusikan sekitar 32 kilo liter untuk lima hingga enam SPBU di Ketapang," ungkap Andar.
Andar menambahkan, mulai hari ini pasokan BBM sudah bisa didistribusikan kembali dan selama dua hari ke depan akan disupplai penuh untuk di SPBU-SPBU Ketapang.
Pertamina penyaluran premium di Ketapang sekitar 250 hingga 300 kiloliter per hari, kata Andar.
Sebelumnya, Koordinator Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas Kabupaten Ketapang Yusman mengatakan, terjadinya antrian panjang saat masyarakat yang akan membeli premium karena tanker minyak Pertamina kandas di muara sejak lima hari lalu.
Akibat kelangkaan tersebut, harga premium di Ketapang ditingkat pengecer mencapai Rp13 ribu sampai Rp15 ribu liter dari harga biasanya mencapai Rp8 ribu/liter.
Syamsuddin, salah satu pengecer di Desa Kauman, Ketapang mengakui dinaikkannya harga BBM premium eceran, lantaran sulitnya mendapat BBM jenis tersebut, sehingga dirinya menjual Rp15 ribu/liter.
Menurut dia, harga premium akan kembali normal saat pasokan BBM di Kota Ketapang sudah mulai lancar.
(U.A057/S027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015