Ketapang (Antara Kalbar) - Penjabat Bupati Ketapang Kartius disambut warga saat tiba di Bandara Rahadi Oesman Ketapang. Ia mengikuti upacara adat yang digelar di bandara tersebut. Di depan pintu VIP bandara terlihat janur dari pelepah kelapa seperti pintu gerbang. Di janur tersebut dipasang buluh yang melintang seperti portal. Di bawah janur itu ada perlengkapan adat berupa mangkok,gelas dan lain-lain.
Adat ini untuk menyambut kedatangan orang tua yang akan bertempat tinggal di Ketapang. Dalam hal ini Kartius. Nokodimus menjelaskan nama adat yang dilaksanakan “Ritual adat Noik Kerumah Bosar Jurong Punuk Padi Rumah Punuh Buat Rumah Bosar Tanggo Landai Tompohan Bosar Lombon Panjangâ€. Ini adalah ritual adat Dayak Pesaguan.
Menurutnya makna ritual adat penyambutan ini sebagai penghormatan. Lantaran Pejabat Bupati Ketapang yang baru tersebut akan menjadi bagian warga Ketapang. "Masyarakat kita yang ramah dan damai sehingga beliau patut kita hargai," ujar dia.
Di antara ritual adat adalah memotong bambu. “Motong bambu dalam arti bahwa beliau akan memasuki suatu tempat. Ibaratnya beliau harus mengetuk pintu dahulu sebelum masuk dalam kehidupan di Ketapang," katanya.
Kartius mengaku senang terhadap penyambutan masyarakat Ketapang. Ia merasa dihargai dan dihormati sebagai pejabat yang akan tinggal di Ketapang. Ia berharap sambutan yang baik ini bisa berlangsung selamanya.
Ia senang terhadap sambutan masyarakat Ketapang ini. Terlebih menggunakan ritual adat khas Ketapang yang menurutnya memang harus tetap dilestarikan.
"Saya berharap dukungan semua pihak sehingga bisa menjalankan tugas secara lancar dan sukses," kata Kartius yang sebelumnya Kepala BKD Provinsi Kalbar itu. Ia harap semua pihak bisa saling bekerjasama untuk memajukan Ketapang.
Ia menjelaskan tugasnya melanjutkan menjalankan roda pemerintahan di Ketapang agar tak terjadi kekosongan. Serta menjalankan APBD Ketapang yang sudah disusun Bupati sebelumnya. "Kita akan segera melakukan pertemuan sama jajaran pemerintah Kabupaten Ketapang. Kita akan rapat koordinasi dan memberikan pandangan-pandangan kepada mereka," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Adat ini untuk menyambut kedatangan orang tua yang akan bertempat tinggal di Ketapang. Dalam hal ini Kartius. Nokodimus menjelaskan nama adat yang dilaksanakan “Ritual adat Noik Kerumah Bosar Jurong Punuk Padi Rumah Punuh Buat Rumah Bosar Tanggo Landai Tompohan Bosar Lombon Panjangâ€. Ini adalah ritual adat Dayak Pesaguan.
Menurutnya makna ritual adat penyambutan ini sebagai penghormatan. Lantaran Pejabat Bupati Ketapang yang baru tersebut akan menjadi bagian warga Ketapang. "Masyarakat kita yang ramah dan damai sehingga beliau patut kita hargai," ujar dia.
Di antara ritual adat adalah memotong bambu. “Motong bambu dalam arti bahwa beliau akan memasuki suatu tempat. Ibaratnya beliau harus mengetuk pintu dahulu sebelum masuk dalam kehidupan di Ketapang," katanya.
Kartius mengaku senang terhadap penyambutan masyarakat Ketapang. Ia merasa dihargai dan dihormati sebagai pejabat yang akan tinggal di Ketapang. Ia berharap sambutan yang baik ini bisa berlangsung selamanya.
Ia senang terhadap sambutan masyarakat Ketapang ini. Terlebih menggunakan ritual adat khas Ketapang yang menurutnya memang harus tetap dilestarikan.
"Saya berharap dukungan semua pihak sehingga bisa menjalankan tugas secara lancar dan sukses," kata Kartius yang sebelumnya Kepala BKD Provinsi Kalbar itu. Ia harap semua pihak bisa saling bekerjasama untuk memajukan Ketapang.
Ia menjelaskan tugasnya melanjutkan menjalankan roda pemerintahan di Ketapang agar tak terjadi kekosongan. Serta menjalankan APBD Ketapang yang sudah disusun Bupati sebelumnya. "Kita akan segera melakukan pertemuan sama jajaran pemerintah Kabupaten Ketapang. Kita akan rapat koordinasi dan memberikan pandangan-pandangan kepada mereka," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015