Sukadana (Antara Kalbar) - Dampak kabut asap yang terjadi saat ini juga dirasakan para nelayan di Kayong Utara. Dimana saat ini nelayan tidak dapat pergi menangkap ikan ke tengah laut dan hanya di tepian pantai.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Nelayan saat ini mengeluhkan menurunnya hasil tangkapan mereka sejak kabut asap menyelimuti Kabupaten Kayong Utara, yang dampak kabut asap tersebut dituding sebagai penyebab penurunan hasil tangkapan para nelayan.
Kabut asap yang begitu tebal membuat para nelayan kehilangan panduan dan arah saat ke laut. Dikhawatirkan jika melaut hingga ke tengah mereka tidak dapat pulang karena sulitnya melihat tepian pantai atau pulau terdekat.
"Karena di tepian pantai jenis ikan dan jumlah ikan sangat terbatas itupun harga ikannya murah, hal ini membuat hasil tangkapan menjadi jauh menurun jika dibandingkan saat cuaca normal," kata Jakfar, nelayan Sukadana.
Hasil tangkapan ikan, renjong atau udang kini tidak lebih dari 10 kg, bahkan ia pernah hanya membawa pulang hasil tangkapan sebanyak 2 kg yang tentu tidak sebanding dengan biaya bahan bakar yang diperlukan untuk melaut.
Jakfar dan para nelayan lain biasanya berangkat menangkap ikan saat fajar menyingsing atau setelah subuh dan kembali pulang saat petang.
Namun saat ini Ia baru dapat pergi melaut saat matahari mulai terlihat terang yakni antara pukul 09.00 atau pukul 10.00 pagi, dan kembali pada pukul 14.00 atau 15.00 WIB.
“Kalau musim terang nampak tepi, tapi kalau sekarang tidak terlihat, jadi sekarang harus berangkat siang saat ada matahari, karena saat ini hanya matahari yang dipergunakan sebagai panduan arah untuk pergi dan pulang,†imbuhnya.
Menurunnya pendapatan sejak hampir satu bulan terkahir ini, dirinya dan para nelayan sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk membantu perekonomian para nelayan karena minimnya pendapatan akibat kabut asap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015