Ketapang (Antara Kalbar) - Kabut asap yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir berdampak buruk terhadap kehidupan para nelayan. Sebab, mereka mengaku tidak dapat berangkat melaut lantaran jarak pandang yang pendek.
Jika dipaksakan melaut, nelayan khawatir dapat terjadi kecelakaan hingga tidak bisa kembali pulang ke rumah.
‘"Sejak kabut semakin pekat serta ombak besar, kami tidak bisa maksimal mencari ikan di laut. Banyak nelayan yang tidak berani pergi melaut dalam kondisi kabut," kata Ujang, nelayan Desa Kinjil Pesisir, Kecamatan Benua Kayong, Ketapang.
Kekhawatiran nelayan tersebut bukannya tanpa alasan. Kabut yang semakin pekat menyebabkan nelayan kehilangan jarak pandang ketika berada di laut.
Ujang menyebut dalam kondisi kabut saat ini, jarak pandang hanya berkisar 300 meter - 400 meter dari bibir pantai.
"Jarak pandang 400 meter itu sudah sangat berbahaya bagi nelayan di laut. Jika dalam jarak 500 meter ternyata perahu kita berada satu jalur dengan kapal besar, maka kemungkinan akan terjadi kecelakaan sulit dihindari," tuturnya.
Selain rawan kecelakaan di laut, timpal Ujang, kabut juga menyebabkan nelayan sulit menemukan arah. Tak heran jika banyak nelayan tradisional seperti dirinya yang kerap tersasar ketika hendak pulang ke dermaga.
"Nelayan kecil seperti kami ini tidak memiliki alat penunjuk arah seperti GPS. Jadi, kami hanya berpatokan pada jarak pandang dan tanda-tanda alam saja. Sehingga, ketika jarak pandang tertutup kabut maka banyak nelayan yang menyasar ke daerah lain," ujar dia.
Lebih lanjut, Ujang mengaku banyak nelayan tradisional seperti dirinya yang hanya mengandalkan laut sebagai tempat mencari nafkah.
Dia pun tidak ada keahlian pekerjaan di bidang lain yang bisa dikerjakan selain melaut.
"Jika terpaksa tidak melaut, maka kami hanya memperbaiki perahu atau jaring yang rusak sampai menunggu kondisi alam kembali normal untuk berangkat ke laut. Untuk kebutuhan keluarga, kami pun harus berhemat agar dapat terpenuhi," ucapnya.
Ia beserta rekan-rekan nelayan tradisional lainnya berharap agar kondisi alam kembali bersahabat seperti biasanya. Terutama kabut asap yang begitu pekat agar segera hilang hingga tidak mengganggu jarak pandang di laut.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini segera turun hujan," demikian Ujang.

Pewarta: john

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015