Sanggau (Antara Kalbar) - Angka penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Kabupaten Sanggau terus meningkat semenjak kabut asap membuat kualitas udara tak sehat beberapa bulan belakangan ini.
"Untuk ISPA di Kabupaten Sanggau, pada bulan Agustus mencapai 18.542 kasus. Sedangkan untuk bulan Juli sebanyak 16.716 kasus," ujar Sarimin Sitepu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Sanggau.
Hanya saja, menurut Sarimin, data pada bulan September belum masuk, karena sedang dilaksanakan penghimpunan.
Meskipun trend penderita ISPA cukup tinggi, akan tetapi belum dikategorikan kejadian luar biasa atau KLB. "Belum melampui jumlah tahun lalu. Jadi belum bisa dikatakan KLB," tegasnya.
Untuk mengurangi dampak kabut asap terhadap kesehatan, baik Puskesmas, RSUD hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau mengimbau pada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah serta menjaga pola hidup bersih sehat (PHBS).
"Karena kondisi kabut asap yang semakin pekat, kita mengimbau pada masyarakat untuk menggunakan masker dan menggunakan pelindung mata untuk mencegah terjadinya iritasi mata. Jadi tidak hanya pelindung mulut dan hidung, mata juga harus dilindungi," himbaunya.
Terpisah Kepala Puskesmas Kapuas Albert D Sitohang mengungkapkan akibat kabut asap dan kemarau kali ini, Puskesmas Kapuas mulai Juli hingga September tercatat 704 kasus ISPA.
"Dari 704 kasus tersebut paling tinggi, yakni bulan Agustus berjumlah 319 kasus. Kemudian pada Juli 196, Agustus 319, September sebanyak 189 kasus," ungkapnya.
Dipaparkan, ISPA sangat rentan dialami oleh anak-anak dan manula. Namun, pasien ISPA yang datang ke Puskesmas Kapuas sebagian besar merupakan anak-anak. "Anak-anak memang sangat rentan terhadap penyakit. Daya tahan tubuh anak-anak dan orang dewasa itu berbeda,"/ujarnya.
Sementara sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sanggau, Muinah mengatakan hingga hari Minggu (27/9) lalu, pasien ISPA tercatat 26 kasus, sebanyak 18 orang rawat jalan dan rawat inap sebanyak delapan orang.
"Yang dirawat inap lima orang merupakan anak-anak. Semuanya sudah pulang," jelasnya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015