Mekkah (Antara Kalbar) - Kementerian Agama selaku Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) membentuk tiga tim yang bekerja 24 jam untuk mempercepat penelusuran dan penemuan jamaah Indonesia yang menjadi korban peristiwa Mina.

"Untuk mempercepat penelurusan korban Mina 24 September, kami membentuk tiga tim pencari," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat, di Mekkah, Arab Saudi, Rabu dini hari.

Tim pertama, kata dia, melakukan pencarian data jamaah melalui komunikasi intensif dengan ketua-ketua kelompok terbang (kloter) yang melaporkan jamaah mereka belum kembali sejak peristiwa Mina.

Kemudian tim kedua, lanjutnya, melakukan penelusuran ke rumah-rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi, yang tidak hanya berada di Mina seperti RS Al Wadi, RS Al Jisr, dan RS King Faisal Syisyah, namun juga kota-kota lain di luar Mekkah, seperti RS Garda Nasional di Jeddah, bahkan sampai RS Hada di Taif.

Sedangkan tim ketiga secara terus-menerus memantau pemulasaran mayat di Al Mu'ashim. "Mereka bekerja dengan dua pola," kata Arsyad.

Pertama tim di Al Mu'ashim akan mempelajari file data pelengkap jamaah yang menjadi korban Mina, mulai dari slayer, tas, dokumen administrasi perjalanan ibadah haji (DAPIH), kartu petunjuk hotel, kartu bus, dan lain-lain yang menunjukkan identitas jamaah tersebut dari Indonesia.

"Bila tidak ada data lengkap tersebut kami akan konfirmasi ke ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter," katanya.

Tim tersebut juga akan masuk ke bagian DVI (Disaster Victim Identification) untuk menelusuri sidik jari para korban, kata Arsyad, mengingat pada hari kelima ini kondisi jenazah semakin memburuk, antara lain wajah sudah sulit dikenali karena membengkak.

"Pihak Al Mu'ashim juga telah melakukan penguburan sejak Senin  (28/9) sore, terutama untuk korban yang sudah diidentifikasi oleh negara masing-masing, mengingat jika jenazah didiamkan akan menimbulkan wabah," ujar Arsyad.

Ditambahkan Sekretaris Daker Mekkah Nur Alia Fitra sampai Rabu pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak 78 jamaah masih belum kembali ke pemondokan sejak 24 September 2015. Jumlah tersebut berkurang dari pengumuman sebelumnya sebanyak 89 orang.

        Jamaah yang belum kembali tersebut berasal dari sejumlah kloter dan embarkasi sebagai berikut:
1. Kloter BTH 14 sebanyak 9 orang
2. Kloter SUB 48 sebanyak 12 orang
3. Kloter JKS 61 sebanyak 39 orang
4. Kloter UPG 10 sebanyak 4 orang
5. Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang
6. Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang
7. Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang
8. Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang
9. Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang
10. Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang
11. Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang
   
"Kami akan terus berupaya mencari jemaah haji yang masih belum ditemukan," ujarnya. Apalagi sampai saat ini masih ada sekitar lima kontainer berisi jenazah korban Mina yang belum dibongkar oleh otoritas Arab Saudi. Sejak 25-28 September 2015 otoritas Arab Saudi telah merilis 1.100 foto korban meninggal akibat peristiwa Mina.

Sedangkan jumlah jamaah yang masih dirawat di rumah sakit, kata dia, masih berjumlah lima orang.

(R016/J. Tarigan)

Pewarta: Risbiani Fardaniah

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015