Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah Indonesia telah mengirim sepuluh anggota tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polri ke Arab Saudi untuk membantu proses identifikasi korban insiden Mina.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan dari Arab Saudi, Minggu, bahwa tim DVI Indonesia telah tiba di Saudi dan segera berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI Jeddah dan Panitia Haji Indonesia.
Selanjutnya, Iqbal mengatakan tim DVI Indonesia akan bergabung dengan tim forensik Arab Saudi dan selama di Saudi, mereka akan diperlakukan sebagai tamu resmi pemerintah Arab Saudi.
Tim DVI Indonesia yang dipimpin Kombes dr. Masudi (mantan Atase Kepolisian di KBRI Riyadh) terdiri atas empat ahli forensik, dua dokter gigi forensik, satu ahli DNA forensik, dan dua orang anggota Sistem Identifikasi Sidik Jari Otomatis Indonesia (INAFIS) Polri.
"Tim akan bertugas tanpa batas waktu, artinya, selama pemerintah Saudi membutuhkan mereka (tim akan tetap di negara tersebut)," kata dia.
Pengiriman tim tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menlu RI Retno Marsudi dengan Menlu Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di New York (28/9).
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyampaikan kesiapan Indonesia untuk bekerja sama dengan pihak Arab Saudi dalam hal identifikasi korban jika dibutuhkan, dan tawaran tersebut mendapatkan tanggapan positif dari pemerintah mereka.
Tim Identifikasi korban dari Indonesia merupakan tim asing pertama yang bergabung dengan tim forensik Arab Saudi sejak terjadinya insiden Mina (24/9).
Hingga saat ini, jumlah WNI korban insiden Mina yang sudah teridentifikasi sebanyak seratus orang, namun masih terdapat jenazah yang tersebar di berbagai rumah sakit yang belum teridentifikasi.
Oleh karena itu, Iqbal berharap kedatangan tim Indonesia akan dapat membantu proses identifikasi dan memberikan perkembangan data yang signifikan, baik bagi korban WNI maupun korban dari negara lainnya.*
(A060/T. Subagyo)