Sungai Raya, Kalbar (Antara Kalbar) - Sebanyak 145 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak, mengikuti kegiatan Yudisium Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat.
"Kegiatan Yudisium merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai bentuk pengesahan terhadap mahasiswa yang telah mengikuti proses ujian Skripsi dan dinyatakan telah lulus menempuh ujian tersebut," kata Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak Indah Budiastutik, SKM., M.Kes di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan,dalam Yudisium kali ini, diikuti sekitar 145 mahasiswa, yang terdiri dari mahasiswa S1 dari jurusan/peminatan Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku (PKIP) 32 orang, Kesehatan Lingkungan 41 Orang, Kesehatan Reproduksi 12 Orang, Gizi Kesehatan Masyarakat 30 Orang dan Epidemiologi Kesehatan 27 orang, berhasil lulus dengan membanggakan.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Dangau, Kabupaten Kubu Raya itu secara otomatis menambah lulusan kesehatan masyarakat di Kalimantan Barat yang dipersembahkan kepada bangsa, negara dan dunia.
Pada yudisium ini, lanjutnya, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mengalami peningkatan dari 3,77 pada tahun 2014 menjadi 3,84 pada tahun ini (2015).
Tercatat tiga orang lulusan terbaik dalam yudisium pada tahun ini yaitu Adi Setyadi dengan IPK 3,74 dan dinyatakan sebagai peserta dengan pujian, Aisyah dengan IPK 3,77 dan lulusan Dengan Pujian, Ayning Aulia dengan IPK 3,82 dan merupakan lulusan Dengan Pujian.
"Kita tentu berharap, agar para lulusan terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan ilmu di bidang kesehatan masyarakat agar cita-cita untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat diwujudkan," katanya.
Dia juga berpesan agar semua lulusan mampu menjaga nama baik almamater dan menjalin komunikasi serta silaturahim dan saling bertukar informasi dengan kampus maupun alumni.
"Selain itu dalam menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia kerja, lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat untuk dapat segera mengikuti uji kompetensi dan mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai wujud pengakuan SKM sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang profesional," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kegiatan Yudisium merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai bentuk pengesahan terhadap mahasiswa yang telah mengikuti proses ujian Skripsi dan dinyatakan telah lulus menempuh ujian tersebut," kata Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak Indah Budiastutik, SKM., M.Kes di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan,dalam Yudisium kali ini, diikuti sekitar 145 mahasiswa, yang terdiri dari mahasiswa S1 dari jurusan/peminatan Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku (PKIP) 32 orang, Kesehatan Lingkungan 41 Orang, Kesehatan Reproduksi 12 Orang, Gizi Kesehatan Masyarakat 30 Orang dan Epidemiologi Kesehatan 27 orang, berhasil lulus dengan membanggakan.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Dangau, Kabupaten Kubu Raya itu secara otomatis menambah lulusan kesehatan masyarakat di Kalimantan Barat yang dipersembahkan kepada bangsa, negara dan dunia.
Pada yudisium ini, lanjutnya, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mengalami peningkatan dari 3,77 pada tahun 2014 menjadi 3,84 pada tahun ini (2015).
Tercatat tiga orang lulusan terbaik dalam yudisium pada tahun ini yaitu Adi Setyadi dengan IPK 3,74 dan dinyatakan sebagai peserta dengan pujian, Aisyah dengan IPK 3,77 dan lulusan Dengan Pujian, Ayning Aulia dengan IPK 3,82 dan merupakan lulusan Dengan Pujian.
"Kita tentu berharap, agar para lulusan terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan ilmu di bidang kesehatan masyarakat agar cita-cita untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat diwujudkan," katanya.
Dia juga berpesan agar semua lulusan mampu menjaga nama baik almamater dan menjalin komunikasi serta silaturahim dan saling bertukar informasi dengan kampus maupun alumni.
"Selain itu dalam menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia kerja, lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat untuk dapat segera mengikuti uji kompetensi dan mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai wujud pengakuan SKM sebagai tenaga kesehatan masyarakat yang profesional," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015