Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, proses lelang pembangunan infrastruktur APBN 2016 akan dilakukan lebih awal dan ditargetkan berbagai kontrak proyek pembangunan yang ada sudah ditandatangani pada akhir Desember mendatang.

"Untuk pelaksanaan lelang proyek sengaja dipercepat, karena sesuai arahan bapak Presiden, kementerian/lembaga diminta untuk segera melakukan lelang pada November ini untuk proyek-proyek pembangunan tahun depan," katanya, usai menghadiri kegiatan Seminar Nasional dan Rakor Afebi ke-3 di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, untuk proses lelang dan kontrak ditargetkan bisa dilakukan tahun ini. Pembayarannya sudah dimulai awal tahun depan.

Terkait hal itu, pihaknya menjaga defisit saat perekonomian dunia sedang lesu dan investasi swasta yang masih terbatas.

"Untuk mengantisipasi hal itu, maka akan kita dorong pertumbuhan ekonomi dengan belanja pemerintah yang didukung oleh penerimaan dan pembiayaan. Namun, karena penerimaan kita dibawah perkiraan karena kondisi ekonomi dunia tidak memungkinkan, maka kita menjaga kestabilan ekonomi dari sisi pembiayaan," katanya.

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan sisi pembiayaan itu, negara ini mengalami kekurangan anggaran dan harus kembali melakukan pinjaman keluar dan pemerintah akan mulai menarik utang pada akhir tahun ini untuk membiayai kebutuhan belanja dalam APBN 2016.

"Namun, hutang yang kita tambah itu tetap dengan batasan yang terkendali," tuturnya.

Bambang menjelaskan, penarikan utang lebih cepat dibutuhkan karena pemerintah ingin belanja infrastruktur sudah terealisasi sejak awal tahun depan. Penarikan utang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN).

"Ini untuk mencegah penumpukan belanja di semester dua dan terlambatnya eksekusi anggaran," tuturnya.

(KR-RDO/E008)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015